Hakikat dan Ruang Lingkup Sejarah [ Peminatan 3.1 ]



Kata Pengantar
Assalamu’alaikum                                                                                                            
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat  dan hidayahnya kepada kami semua,sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Hakikat Dan Ruang Lingkup Sejarah”.

Dalam penyusunan karya tulis ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Bin Suwartini, S.pd yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar kepada kami untuk menyelesaikan karya tulis ini. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.

            Dengan demikian, diharapkan karya tulis ini dapat membuat terjadinya perubahan terhadap pola pikir para generasi penerus bangsa dan kesadaran akan pentingnya ilmu sejarah untuk dipelajari, dipahami, dan dimengerti agar kelak suatu saat, peristiwa yang telah terjadi di masa lampau tak akan pernah hilang dan pupus dari ingatan dan dalam sejarah di dunia ini, serta para generasi berikutnya bisa menjadikan sejarah sebagai contoh yang baik untuk kehidupan yang akan datang.
Meskipun kami berharap isi dari karya tulis ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun pasti tetap terdapat kekurangannya. Oleh karena itu, Kamimengharapkan kritik dan saran yang membangun agar karya tulis ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Akhir kata
kami berharap agar karya tulis ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Terima Kasih                                                     
Magelang, 28 Agustus  2013


         Tim Penyusun







DAFTAR ISI
          COVER.....................................................................................................................   i
          HALAMAN COVER..............................................................................................   ii
          KATA PENGANTAR...........................................................................................    iii
          DAFTAR ISI.......................................................................................................    iv
BAB 1
A.   PENDAHULUAN.....................................................................................................  1
B.    LATAR BELAKANG...............................................................................................   1
C.    RUMUSAN MASALAH.........................................................................................   1
D.   METODE..................................................................................................................   1
E.    TUJUAN.................................................................................................................    2
BAB II
A.   PENGERTIAN SEJARAH..................................................................................    3
B.    KARAKTERISTIK SEJARAH...........................................................................    4
C.    RUANG LINGKUP SEJARAH...........................................................................    6
D.   DASAR-DASAR PENGERTIAN SEJARAH...................................................    8
E.    PERIODASI DAN KRONOLOGI SEJARAH.................................................   11
F.    KEGUNAAN SEJARAH......................................................................................   13
BAB III
A.   KESIMPULAN......................................................................................................  15
B.    SARAN..................................................................................................................   15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................    16
BAB 1
A.    PENDAHULUAN
Kata sejarah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan sering dari kita juga diajukan beberapa pertanyaan: “Apa sejarah itu?” atau ada pertanyaan seperti ini: “Kita harus belajar dari sejarah”, atau “Jangan pernah melupakan sejarah”. Pertanyaan-pertanyaan seperti contoh di atas yang kelihatannya sangat sederhana dan sangat mudah atau mungkin banyak dari kita menganggapnya remeh ternyata tidak dapat dijawab dengan segera. Kita harus merenung dan memikirkan jawabannya.
Oleh karena itu, kita harus mengetahui apa itu sejarah, mengapa sejarah bisa dijadikan sebuah ilmu, dan apa peranan serta manfaatnya di kehidupan. Pernahkah darimu mendengar cerita-cerita kehidupan manusia pada masa lampau? pasti jawabannya ya. Nah, cerita-cerita yang terjadi pada masa lampau tersebutlah yang disebut sejarah. Objek kajian dari sejarah adalah manusia.

B.     LATAR BELAKANG
Tidak semua peristiwa masa lalu merupakan peristiwa sejarah. Ada kriteria tertentu peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sejarah adalah ilmu tentang manusia, bukan mengenai hewan, tumbuhan, atau alam semesta beserta isinya. Sejarah juga merupakan ilmu mengenai masa lalu. 
Ada juga yang mengatakan sejarah adalah ilmu yang mempelajari sebab akibat. Untuk para sejarawan, hal terpenting adalah bagaimana meyakinkan para pembaca bahwa apa yang ditulisnya benar, dan tulisannya itu benar sesuai fakta yang benar-benar ada.
Suatu peristiwa menjadi bermakna dan menyenangkan apabila kita mengetahui mengapa dan bagaimana peristiwa itu dapat terjadi.
C.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa itu sejarah?
2.      Bagaimana ruang lingkup sejarah?
3.      Apa kegunaan atau manfaat mempelajari sejarah dalam kehidupan sehari-hari?

D.    METODE
                        Metode yang kami digunakan dalam karya tulis ini adalah :
Metode yang bersifat terbuka, metode yang mencari informasi dan data-data dari sumber internet


E.     TUJUAN
            Tujuan dari karya tulis ini adalah sebagai berikut.
1.         Dapat mengetahui apa sesungguhnya itu sejarah.
2.         Dapat memahami bagaimana ruang lingkup sejarah.
3.         Dapat mengetahui manfaat dan kegunaan dari sejarah, serta diharapkan agar pembaca dapat menjadi sejarah sebagai contoh untuk kehidupan.















Flowchart: Punched Tape: HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAHBAB II





A.   PENGERTIAN SEJARAH
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon. Kata ini berhubungan dengan silsilah raja-raja dan dinasti yang menjadi elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Di dalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau istilah.
            Perkataan sejarah dalam bahasa Belanda ialah geschiedenis(dari kata geschieden= terjadi). Sedangkan dalam bahasa Yunani historia yang artinya apa yang diketahui dari hasil penyelidikan atau ilmu. Sejarah berarti peristiwa yang terjadi dalam manusia di masa lampau.
Di Indonesia, kata-kata yang artinya serupa dengan sejarah antara lain babad, tambo, pustaka, dan cerita. Babad dalam bahasa jawa berarti memangkas. Hasil dari pembabadan ini adalah suasana terang. Maka dalam hal ini sejarah itu bertugas memberikan penerangan tentang suatu keadaan.
Dengan demikian dari etimologi, sejarah itu dapat diartikan sesuatu yang terkait dengan ilmu, terkait dengan perkembangan  suatu keluarga atau masyarakat, dan merupakan sesuatu yang telah terjadi atau masa lampau umat manusia. Untuk dapat memberikan gambaran  tentang pengertian sejarah secara lengkap, para ahli menjelaskan beberapa definisi antara lain :

1.      Moh. Yamin, SH à  sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan dengan kenyataan.
2.     Herodotus (Bapak Sejarah) à sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia.
3.    Kuntowijoyo à sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis (karena sejarah memanjang dalam waktu), ideografis (karena sejarah bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menceritakan sesuatu), unik (karena sejarah melakukan penelitian tentang hal-hal yang unik dan secara khas hanya berlaku pada suatu tempat dan waktu tertentu), dan empiris (sejarah berstandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh)..
  1. Ibnu Khaldun à Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu. Lebih jauh ia mambagi pengertian sejarah dari dua sisi : sisi luar dan sisi dalam. Dari sisi luar dijelaskan bahwa sejarah merupakan perputaran waktu, rangkaian peristiwa dan pergantian kekuasaan. Sedangkan dari sisi dalam, sejarah adalah sesuatu penalaran kritis dan usaha yang cermat untuk mencari kebenaran, suatu penjelasan yang cerdas tentang sebab akibat, tentang asal-usul segala sesuatu, dan suatu pengetahuan yang mendalam tentang mengapa serta bagaimana peristiwa itu terjadi.
  2. R. Moh. Ali  à menerangkan bahwa sejarah adalah keseluruhan perubahan dan kejadian yang benar-benar telah terjadi. Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perubahan yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
  3. Robert V. Daniels à  mendefinisikan sejarah sebagai kenangan dari tumpuan masa silam. Sejarah yang dimaksud adalah  sejarah manusia. Manusia merupakan pelaku sejarah. Kemampuan yang dimiliki manusia adalah kemampuan untuk menangkap kejadian-kejadian yang ada disekelilingnya. Hasil dari tangkapan tersebut akan menjadi ingatan atau memori dalam dirinya. Dan memori ini akan menjadi sumber sejarah.
  4. Robin Winks  à menyatakan sejarah adalah studi tentang manusia dalam kehidupan masyarakat manusia, perubahan masyarakat yang terus menerus merekam ide-ide yang membatasi aksi-aksi masyarakat, dan merekam kondisi-kondisi material yang telah membantu atau merintangi perkembangannya.
Pengetahuan tentang seluruh perbuatan pada masa lampau, yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan disebut sejarah. Peninggalan-peninggalan tersebut disebut sebagai sumber sejarah.
                                    
B.     KARAKTERISTIK  SEJARAH

Ë Unsur-unsur Sejarah

a)      Manusia
Manusia merupakan unsur sentral atau pemeran utama. Karena itu manusia sangat menentukan didalam suatu peristiwa. Sejarah adalah sejarahnya manusia. Peristiwa yang dikajipun adalah peristiwa yang berkaitan dengan manusia. Peristiwa itu bisa berlangsung cepat (Revolusi) atau bisa berlangsung lama (Evolusi), bisa kompleks bisa juga sederhana, tergantung akal manusia dengan lingkungan  yang ada.

b)     Waktu
Waktu merupakan unsur yang penting. Sejarah adalah studi tentang aktivitas manusia dilihat dari kurun waktunya. Karena itu waktu menjadi unsur dan konsep dalam sejarah. Dari unsur waktu inilah maka didalam sejarah sifat kronologis menjadi sangat penting. Dari unsur waktu dan sifat kronologis didalam kajian sejarah dikenal adanya konsep periodisasi.

c)      Ruang
Ruang maksudnya adalah tempat terjadinya peristiwa. Jadi terkait dengan aspek geografis. Unsur ruang ini akan menjadikan pemahaman kita tentang peristiwa sejarah menjadi nyata.
                                                                                                                  
Ë Syarat Sejarah sebagai ilmu :
1.      Sejarah memiliki objek kajian, yakni kejadian
2.      Memiliki suatu metode yang mampu menghubungkan bukti-bukti sejarah
3.      Kisah sejarah tersusun secara sistematis berdasarkan peristiwa awal kejadiannya
4.      Kebenaran fakta sejarah diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional, tidak boleh ditambah atau dikurangi

Ë Tiga aspek sejarah :
1.      Masa lampau : Merupakan fakta yang kekal dan abadi, tidk pernah berubah, serta selalu dikenang dan dibuatkan catatan
2.      Masa kini : Untuk dipahami setiap peristiwa sejarah dan bertujuan agar suatu peristiwa sejarah tidak terulang untuk kedua kalinya dalam peristiwa yang sama
3.      Masa yang akan datang : Peristiwa sejarah dapat dijadikan pandangan atau pedoman hidup suatu bangsa agar lebih berguna dan lebih berhati-hati, serta bijaksana dalam bertindak dan mengambil keputusan
Ë Peristiwa sejarah merupakan :
1.      Peristiwa yang abadi : Peristiwa sejarah merupakan peristiwa yang tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa dalam kehidupan manusia
2.      Peristiwa yang unik : Hanya terjadi satu kali dan tidak akan terulang untuk kedua kalinya
3.      Peristiwa yang penting : Dijadikan momentum atau peringatan karena mempunyai arti dalam menentukan nasib hidup orang banyak
Ë Hubungan Ilmu Sejarah Dan Ilmu-Ilmu Social
Sejarah sebagai ilmu, tentunyamempunyai keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan ilmu-ilmu social lainnya. Konsep dalam ilmu sejarah meliputi : waktu (time), ruang (space), perubahan (change), aktivitas manusia (man), kesinambungan (continuity) . walaupun berbeda dengan disiplin ilmu social lainnya tetapi dalam perkembangannya peran dari ilmu –ilmu social dalam penulisan sejarah sangat di perlukan . para sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu social , diantaranya :
A) Geografi : Terkait erat dengan latar geografis , dimana peristiwa sejarah itu terjadi dengan kata lain geografi merupakan panggung sejarah .
B) Politik : Membantu menyelaraskan data politik dan kejadian yang mempengaruhi pengalaman sejarah manusia .
C) Sosiologi : Membantu menjelaskan aktivitas kolektif manusia di masa lampau , peristiwa sejarah yang merupakan hasil dari interaksi antar manusia sangat membutuhkan konsep-konsep sosiologi .
D) Antropologi : Dapat membantu sejarah dalam mengkaji pola-pola perilaku , keyakinan , kebudayaan dalam suatu masyarakat .
E) Arkeologi : Membantu sejarah dalam menemukan dan menganalisis sumber-sumber sejarah .
F) Ekonomi : Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dimasa lampau dapat dijelaskan lebih rinci dengan meminjam konsep dari ilmu ekonomi .
G) Psikologi : Banyak membantu sejarah dalam menjelaskan perilaku para tokoh actor pelaku sejarah .
Ë Jenis-Jenis Sejarah
Berdasarkan subyeknya yaitu :
ö  Sejarah konvensional (sejarah lama/old history)
Dalam sejarah konvensional subyek yang menjadi kajian adalah kisah perkembangan kerajaan , Negara, pemimpin, raja (kaisar), para tokoh penting, dan aspek politik yang disajikan secara kronologis. Dengan demikian sejarah konvensional lebih mengutamakan unsure kejadian , peristiwa, kisah serta urutan kejadian
ö  Sejarah baru(new history)
Dalam sejarah baru , subyek yang menjadi kajian lebih luas meliputi berbagai golongan masyarakat (di luar istana dan birokrasi pemerintahan ). Dalam penulisannya sering menggunakan berbegai teori dari disiplin ilmu social yang lain. Sejarah baru lebih berorientasi kepada masalah , bukan pada peristiwa dan urutan kejadian . dengan demikian sejarah baru lebih bersifat tematis seperti sejarah kebudayaan , sejarah social, sejarah local, sejarah politik dll.

C.    RUANG LINGKUP SEJARAH

& Sejarah Sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa merupakan sejarah sebagaimana mestinya terjadi (histoire realite) dan merupakan hasil tindakan manusia dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di tempat tertentu. Suatu peristiwa dikatakan sebagai sejarah bila peristiwa itu dapat dikaitkan dengan peristiwa lain sebagai bagian proses dalam suatu konteks historis yang terdapat sebab-akibat.
Contoh sejarah sebagai peristiwa adalah ‘’Pergerakan nasional di Indonesia lahir pada awal abad ke 20 karena pada masa itu muncul kesadaran kebangsaan dikalangan kaum pelajar Indonesia’’. Hubungan sebab-akibat itu merupakan suatu dinamika menuju perubahan sebagai suatu hakikat sejarah.
            Sejarah merupakan rangkaian peristiwa dalam kehidupan yang tersusunsecara berurutan. Bersifat unik, karena hanya terjadi sekali dan tidakterulang persis sama, abadi, tetap menjadi kenangan dan penting,karena dapat menjadi momentum
                
& Sejarah Sebagai Kisah
Huizinga, sejarawan Belanda, mengatakan bahwa sejarah adalah “suatu kisah yang telah berlaku”. Sejarah sebagaimana yang dikisahkan (histoire-recite) mecoba menangkap dan memahami sejarah sebagaimana terjadinya (histoire realite).
Sejarah merupakan kisah atau cerita tentang seorang pelaku sejarah,dapat merupakan riwayat hidup, atau pengalamannya dalam suatuperistiwa sejarah
Ada kemungkinan sejarah sebagai kisah bersifat subjektif karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kepentingan dan nilai yang diperjuangkan, kelompok sosial dimana dia berada, perbendaharaan pengetahuan dan kemampuan bahasa yang dimilikinya.
 Contoh sejarah sebagai kisah adalah Perlawanan Pattimura 1817; Perlawanan Kaum Paderi (1821-1838); Perlawanan Diponegoro (1825-1830); Perlawanan Aceh (1871-1904) dan sebagainya dapat berulang kali ditulis kembali (dikisahkan) oleh penulis sejarah (sejarawan) atau orang yang berminat pada sejarah, yang hasilnya berupa karya tulis, dapat berupa cerpen, buku atau dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.
            Upacara peringatan Proklamasi 17 Agustus dapat terulang dimana saja, oleh siapa saja, misalnya di sekolah oleh warga sekolah.
Jadi, sejarah sebagai kisah, peristiwanya dapat berulang kali, karena kisah dari suatu peristiwa tersebut dapat ditulis oleh siapa saja dan kapan saja.

& Sejarah Sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu membedakan ilmu sejarah dengan filsafat yang bersifat abstrak dan spekulatif. Sejarah termasuk ilmu empiris.
Sebagai ilmu, sejarah memiliki sejumlah masalah, bukti dan fakta, yang perlu pembuktian secara ilmiah, melalui serangkaian penelitian danhipotesa, dengan menggunakan metode penelitian tertentu.
Sejarah termasuk ilmu tersendiri karena memiliki persyaratan sebagai ilmu, yakni:
FMemiliki Tujuan, yang membedakan dengan ilmu yang lain, yang akan dibatasi oleh objek material atau sasaran yang jelas.

F Memiliki Metode, metode sejarah meliputi pengumpulan, mengadakan penilaian sumber (kritik), penafsiran data dan penyajian dalam bentuk cerita sejarah (historiografi).

F Pemikiran Yang Rasional, ilmu hanya dapat dipahami dengan akal pikiran.

F Penyusunan Yang Sistematis, dimulai dari langkah yang pertama (pengumpulan sumber) sampai dengan yang terakhir (penulisan sejarah sebagai kisah).

F Kebenaran Bersifat Objektif, penulisannya harus berdasarkan fakta sejarah yang sesuai dengan kenyataan (objektif).

Contoh sejarah sebagai ilmu adalah Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu yang terdiri dari perkembangan, misalnya; sejarah perkembangan demokrasi di Amerika yang dimulai dari kota-kota kecil di New England pada awal abad ke-17, kesinambungan, misalnya; kolonialisme merupakan kelanjutan dari patrimonalisme. Hal ini misalnya terlihat dari sikap Belanda meniru raja-raja pribumi dalam menarik upeti, penggulangan, misalnya; pada zaman kolonial, kaum pemodal besar menyesarakan penduduk dan menimbulkan protes sosial. Zaman sekarang, mereka muncul lagi dan protes sosial terjadi dimana-mana sebagai reaksi atas kehadiran mereka, dan perubahan, misalnya, gerakan nasionalisme di Indonesia sering dianggap sebagai kepanjangan gerakan romantik di Eropa, gerakan pan-islamisme di Timur Tengah, dan kemenangan kelompok nasionalis dipimpin Sun Yat Sen di Cina.

&Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni membutuhkan intuisi, membayangkan apa yang sedang terjadi dan apa yang terjadi sesudahnhya; emosi, pembaca seakan-akan diajak hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu tersendiri; dan gaya bahasa, yang menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak berbelit-belit.

@ Perbandingan antara penulisan sejarah sebagai seni dan sejarah sebagai ilmu.
Aspek Penulisan
Aspek Penulisan
Sebagai Seni
Sebagai Ilmu
Ketepatan
Rendah
Tinggi
Objektif
Rendah
Tinggi
Imajinasi
Tinggi
Rendah

Contoh sejarah sebagai seni adalah Seorang sejarawan menulis tentang perlawanan arek-arek Surabaya. Cenderung untuk dapat membayangkan keadaan kota pada saat itu.
                                          
D.    DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH
1. Metode Penelitian Sejarah
·         Heuristic : berasal dari bahasa yunani , heursken (menemukan), dalam penelitian sejarah , heuristic berarti langkah-langkah untuk mencari dan mengumpulkan berbagai sumber sejarah. Untuk mendapatkan sumber tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari dokumen , mengunjungi situs sejarah , mengujungi museum dan perpustakaan , wawancara pelaku atau saksi sejarah .
·         Kritik : berbagai sumber sejarah yang telah dikumpulkan belum tentu semuanya dapat diterima , langkah berikutnya adalah menyeleksi atau menguji kebenaran dari sumber - sumber tesebut , langkah itu dinamakan kritik. Kritik terbagi atas kritik intern dan ekstern . kritik ekstern adalah langkah untuk menyeleksi apakah sumber sejarah (seperti prasasti, dokumen, dll)apakah asli atau palsu .
·         Kritik Ekstern (kritik terhadap keaslian sumber sejarah )diantaranya dapat dilakukan dengan berdasarkan kepada : tipologi (menentukan usia berdasarkan type dari benda budaya), stratifikasi (menentukan umur relative suatu benda berdasarkan pada lapisan tanah dimana benda budaya tersebut ditemukan ), kimiawi (menentukan ketuaan benda berdasarkan pada unsure kimia yang terkandung).
·         Kritik Intern adalah langkah penyeleksian terhadap isi (materi) dari sumber sejarah (seperti : isi prasasti , isi naskah / dokumen , dll) atau langkah terhadap validitas isi (materi) sumber sejarah. Misalnya sebuah kitab kuno baru dapat di percaya kebenarannya apabila ada keterangan dari prasasti , catatan sejarah yang mendukungnya. Sumber sejarah yang telah terseleksi melalui kritik itulah di sebut dengan fakta .
·         Interpretasi : berbagai fakta sejarah yang telah didapatkan kemudian dirangkai sehingga mempunyai bentuk dan setruktur untuk direkrontruksi . dalam proses inilah di perlukan interpretasi , yaitu penafsiran terhadap fakta-fakta sejarah. Dalam menafsirkan suatu faklta mutlak diperlukan landasan interpretasi agar tidak terjadi penafsiran yang tanpa dasar.

·         Historiografi : merupakan langkah terakhir yaitu proses penulisan dan penyusunan kisah masa lampau yang direkrontruksi berdasarkan pada fakta yang telah diberi penafsiran peristiwa sejarah yang dikisahkan melalui historiografi akan sangat di pengaruhi oleh subyektifitas si penulis dalam merekontruksinya.
Dalam penulisan sejarah perlu dipertimbangkan struktur dan gaya bahasanya sehingga orang tertarik untuk membacanya . dengan demikian penulisan sejarah mempunyai unsure yang sama dengan penulisan sastra yaitu sama-sama menyajikan suatu kisah , bedanya dalam sejarah .
2.Pengertian Sumber Dan Fakta Sejarah
Dalam penelitian sejarah,langkah pertama yang harus di lakukan adalah mengumpulkan sumber-sumber berdasarkan bentuknya , sumber sejarah terbagai menjadi :
Ø  Sumber tertulis (dokumen)meliputi: prasasti, kronik, babad, naskah, arsip, Koran.
Ø  Sumber benda (artefak)meliputi: fosil, prasasti, candi, patung, stupa, nisan , senjata, bangunan (keratin, mesjid), peralatan hidup.
Ø  Sumber lisan yaitu: keterangan langsung dari saksi atau pelaku sejarah.
Ø  Sumber rekaman: merupakan hasil rekaman dalam bentuk audio visual seperti : kaset , copact disk, video campactdisk.
Berdasarkan sifatnya sumber-sumber sejarah terbagi menjadi :
þ  Sumber primer : sumber-sumber sejarah yang asli dan berasal dari jamannya seperti prasati, kronik, piagam, bangunan (candi, keratin, masjid), nisan
þ  Sumber sekunder: sumber sejarah yang berasal dari sumber kepustakaan kuno (babad, naskah, karya sastra) atau berupa sumber tiruan dari benda aslinya misalnya prasasti tiruan (tinulad) , terjemahan kitab kuno .
þ  Sumber tersier: merupakan sumber yang berupa buku-buku sejarah yang telah disusun di mana si pengarang tidak melakukan penelitian langsung. Tetapi berdasarkan kepada hasil penelitian ahli sejarah (para sejarawan).
Sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta , sejarah tanpa fakta hanya akan menjadi sebuah dongeng. Fakta adalah sumber sejarah yang telah terseleksi melalui proses kritik . fakta kemudian di rekontruksi dan dijadikan dasar untuk mengisahkan sejarah. Fakta sejarah mempunyai beberapa bentuk yaitu :
A)Artifact (fakta yang berupa benda konkrit ) :fosil , patung , candi dll
B)Manifact (fakta yang bersifat abstrak ) : keyakinan dan kepercayaan.
C)Sosio-Fact : fakta yang berdimensi social seperti jaringan interaksi antar manusia.
Fakta sejarah ada yang bersifst lunak artinya masih potensial untuk diperdebatkan , misalnya mengenai letak ibukota kerajaan sriwijaya , ibukota kerajaan trauma , kerajaan hindu di jawa barat , dll yang sampai sekarang masih banyak yang beda pendapat . sedangkan fakta sejarah yang bersifat keras adalah fakta yang telah menjuadi consensus (kesepakatan) umum, misalnya mengenai sukarno-hatta sebagai tokoh proklamator , semua berpendapat sama .
Ë JEJAK-JEJAK MASA LAMPAU
1. Peninggalan Sejarah
Peninggalan sejarah merupakan wujud benda-benda peninggalan kebudayaan manusia pada masa lampau. Peninggalan sejarah tersebut diantaranya bangunan seperti : keraton, punden/berundak, candi, masjid, makam, nisan, prasasti dll.peninggalan lainnya dalam bentuk perhiasan baik yang terbuat dari batu, perak, emas, ataupun lainnya . peninggalan dalam bentuk peralatan hidup dan perhiasan , pada saat sekarang dapat kita lihat di beberapa museum.
2. Monument Peringatan Peristiwa Sejarah
Monument peringatan biasanya dalam bentuk biasanya dalam bentuk sebuah bangunan tugu, tujuanya untuk menganang suatu peristiwa sejarah yang terjadi di daerah tersebut . selain itu pembangunan monument tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan dan nilai moral dari suatu peristiwa sejarah kepada generasi berikutnya contoh dari monumen antara lain monument pancasila sakti , monument nasional , monument yogja kembali ,

E.    PERIODISASI DAN KRONOLOGI SEJARAH
1.Periodisasi Sejarah
Sejarah merupakan sebuah proses perjalanan waktu yang sangat luas dan panjang areanya . dalam rentang waktu itulah sejarah melewati ratusan bahkan ribuan tahun dengan melibatkan perubahan dalam kehidupan manusia yang sangat banyak . mengkaji semua peristiwa sejarah yang luas dan panjang secara rinci sangatlah susah, untuk itulah maka digunakan pemisahan yang biasanya didasarkan pada momentum tertentu.
Suatu momentum yang dapat memberikan petunjuk adanya karakteristik dari suatu kurun waktu yang satu berbeda dengan kurun waktu lainnya . hal itulah yang dinamakan dengan periodisasi sejarah. Contoh periodisasi sejarah dalam masyarakat tradisional biasanya di dasarkan pada kurun waktu kekuasaan raja
Periodisasi sejarah Indonesia terbagi menjadi  :

1.       Zaman Prasejarah

Zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Sejarah berdasarkan pada peninggalan benda-benda purbakala berupa: artefak, fitur, ekofak, atau situs. Artefak adalah semua benda yang jelas memperlihatkan hasil garapan sebagian atau seluruhnya sebagai pengubahan sumber alam oleh tangan manusia. Fitur adalah artefak yang tidak dapat dipindahkan tanpa merusak tempatnya. Ekofak adalah benda dari unsur lingkungan biotic atau abiotik. Situs adalah bidang tanah yang mengandung peninggalan purbakala.
                     
2.       Zaman Sejarah

Zaman sejarah yakni zaman dimana manusia sudah mengenal tulisan. Zaman sejarah dibagi menjadi :
a.    Zaman yang membicarakan sejak kerajaan tertua sampai abad 14 dimasa perkembangannya kebudayaan Indonesia yang dipengaruhi agama Hindu dan Buddha
b.    Zaman Indonesia baru mulai abad 15 sampai abad 18 yang membicarakan perkembangan kebudayaan Islam sampai abad ke 18.
c.    Zaman Indonesia modern, sejak masa pemerintahan Hindia belanda (1800), Indonesia merdeka hingga Indonesia sampai sekarang.


2. K r o n o l o g i Sejarah

Kronologi adalah catatan kejadian-kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam sejarah membantu merekonstruksi kembali suatu urutan peristiwa secara tepat. Begitu juga dapat membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama di tempat yang berbeda yang terkait peristiwanya. Untuk mengetahui kronologi sejarah Indonesia, kita perlu mengetahui perkembangan kehidupan dan budaya masyarakat masa lampau sampai Indonesia di masa sekarang yakni sebagai berikut :

1.     Indonesia Masa Prasejarah

Pada masa prasejarah Indonesia, kita telah mengetahui bahwa pada masa kehidupannya belum mengenal tulisan. Kehidupan masyarakatnya masih sederhana. Hal ini dapat kita lihat dari peninggalannya yang berupa alat-alat yang terbuat dari batu, sehingga disebut zaman batu. Melalui benda-benda peningglannya kita dapat membuat sejarah kehidupan masa lampau manusia. Berdasarkan hasil budaya batu tersebut, maka perkembangan budayanya dapat dibagi sebagai berikut :
a.    Zaman batu terdiri dari batu tua, batu tengah, batu baru dan batu besar.
b.   Zaman logam dibedakan menjadi zaman tembaga, zaman perunggu, zaman besi. Di Indonesia zaman logam dimulai sejak ditemukannya alat-alat dari perunggu.

2.    Indonesia Memasuki Zaman Sejarah

Sejarah Indonesia dimulai sejak ditemukannya sumber tertulis yang pertama, yakni prasasti Kutai sekitar abad 5, hal ini menunjukkan adanya perkembangan kehidupan masyarakat dari belum mengenal tulisan sampai mampu menulis sebuah prasasti, yang berarti adanya pengaruh tertentu terhadap budaya Nusantara, tidak lain adalah pengaruh hinduisme.
Pengaruh hinduisme berwujud agama Hindu dan Budha, ternyata bangsa Indonesia memulai zaman sejarah, bahkan memunculkan system pemerintahan baru yakni bentuk kerajaan yang meniru model kerajaan India yakni raja adalah turun  temurun bukan pilihan rakyat dan dikelilingi bangsawan. Hal ini juga ditandai dengan munculnya hubungan perdagangan  Indonesia dan Gujarat. Serta masuknya pengaruh Islam ke Nusantara melalui pelayaran dan perdagangan. Kemudian dari waktu-ke waktu terbentuklah sebuah kerajaan Islam pertama yakni Samudra Pasai dan di ikuti kerajaan-kerajaan lain.
Perkembangan interaksi antarbangsa ternyata di Indonesia tidak dapat menolak kedatangan bangsa barat. Yang akhirnya menjajah Nusantara seperti Belanda dan Ingris. Akibat penjajahan tersebut munculah pergerakan Nasional yang ditandai dengan lahirnya Budi Utomo. Setelah penjajahan Belanda berakhir munculah Jepang yang kembali menduduki Indonesia. Karena keberhasilan perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan Indonesia maka pada tanggal 17 agustus 1994 menjadi hari proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Indonesia memasuki era baru dimana masyarakan menuntut kehidupan yang adil dan makmur. Pada masa Orde Lama pada tahun 1965 terjadi tragedi nasional yakni G.30.SPKI. Yakni usaha PKI yang ingin mendirikan Negara kamunis di Indonesia tetapi gagal. Maka jatuhlah kekuasaan PRESIDEN Soekarno ke tangan presiden Soharto dan berakhirlah masa Orde Lama menjadi Orde Baru.Ternyata pada masa Orde Baru tumbuh sebuah pemerintahan yang KKN. Maka dari itu pada tanggal 21 Mei 1998 jabatan diserahkan kepada B.J. Habibie(1998-1999), diteruskan oleh Abdurrahman Wahid (1999-2001), lalu Megawati Soekarno Putri (2001-2004). Untuk memberikan kesempatan demokrasi pada era reformasi maka pada tanggal 5 April 2004 yang dimenangkan oleh parta Golkar. Selanjutnya terpilihlah pasangan SBY-JK.

3.   Kronik dalam Ilmu Sejarah

Kronik adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kata Kronik kita temukan dalam sejarah-sejarah kerajaan Cina. Kronik dapat dijadikan suatu sumber sejarah suatu bangsa yang pernah dilalui oleh musafir atau pendeta tersebut. Ebab mereka ini mencata semua peristiwa yang pernah terjadi dan dilihat atau dialaminya pada daerah Negara yang dilaluinya. Kronik dinasti Cina banyak yang menuliskan tentang kerajaan-kerajaan atau kehidupan masyarakan Nusantara pada masa itu. Oleh karena itu kronik dapat dijadikan sumber tertulis di Indonesia.

F.    KEGUNAN SEJARAH

§    Sejarah Sebagai Pelajaran ( Edukatif)
Kita sering mendengar ungkapan “belajar dari sejarah”, “belajarlah dari pengalaman”, “sejarah mengajarkan kepada kita”, “Historia Vitae Magistra” (Sejarah adalah guru kehidupan) dan ungkapan lain. Ungkapan tersebut mengandung arti bahwa sejarah memberi pelajaran bagi kehidupan manusia. Banyak nilai-nilai berharga yang dapat kita petik dari pelajaran sejarah, seperti kebenaran, keadilan, kejujuran, kearifan, keberanian, rela berkorban, dan lain-lain. Jadi sejarah banyak mengajarkan moral.
Peristiwa masa lalu tidak sedikit memberikan pelajaran tentang menegakkan kebenaran dan keadilan. Ketika bangsa kita dijajah, banyak terjadi perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang dalam menegakkan kebenaran untuk melepaskan diri dari kekuasaan bangsa lain dan mendirikan sebuah negara yang bebas. Perjuangan yang mereka lakukan tidaklah sia-sia. Indonesia menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Apa yang mereka perjuangkan dimasa lalu memiliki nilai-nilai luhur dan dapat menjadi cermin kehidupan bagi kita sekarang.
            Pada masa kekuasaan raja-raja, kita dapat belajar dari bagaimana raja-raja itu memerintah. Ada raja yang memerintah dengan adil, dihormati oleh rakyatnya. Sehingga ke        rajaan yang dipimpinnya dapat berlangung dengan aman dan tidak mengalami kegoncangan pemerintahan. Akan tetapi tidak sedikit juga raja-raja yang memerintah secara sewenang-wenang, otoriter dan menyengsarakan rakyat. Pemerintahan demikian akan menimbulkan pemberontakan dan perebutan kekuasaan. Raja-raja  yang tidak adil sering berakhir dengan tragis. Gambaran seperti itu sampai sekarang masih sering terjadi. Sehingga sering kita mendengar adanya usaha kudeta untuk menggulingkan pemerintahan yang demikian.
Kejujuran adalah nilai-nilai yang juga diajarkan dalam sejarah. Ketidakjujuran akan berakibat tatanan kehidupan menjadi rusak. Beberapa peristiwa sejarah yang menggambarkan akibat dari ketidakjujuran, misalnya intrik-intrik politik dalam keluarga kerajaan. Hubungan keluarga kerajaan atau aparat yang tidak harmonis sering menimbulkan saling fitnah dan isyu untuk saling menjatuhkan. Akibatnya adalah timbulnya krisis politik sampai akhirnya menyebabkan kehancuran kerajaan. Hancurnya kerajaan akan berakibat juga pada kehidupan masyarakat.
               Tegaknya suatu cita-cita harus ditunjang oleh adanya jiwa keberanian berbuat yang dapat dipertangggunggjawabkan. Keberanian adalah nilai-nilai yang dapat menjadi modal bagi tegaknya cita-cita. Masyarakat yang memiliki keberanian yang tinggi akan menjadi bangsa yang maju.Nilai-nilai rela berkorban pun  banyak diajarkan. Perjuangan  bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekan banyak menunjukan adanya jiwa rela berkorban. Dengan nilai rela berkorban ini menjadi salah satu kekuatan terciptanya kemerdekaan Republik Indonesia.
§      Sejarah Sebagai Inspirasi
Berbagai peristiwa masa lalu dapat memeberikan inspirasi (ilham) pada generasi berikutnya .masa sekarang dan yang akan datang tidak akan terlepas dari masa lalu karena waktu merupakan merupakan sebuah garis linier. Tidak ada suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba , tidak ada peristiwa masa kini yang terputus dari peristiwa masa lampau . dengan memahami masa lalu manusia dapat menarik benang merahnya dengan masa kini . contoh sesorang menjadi anggoyta TNI setelah terinspirasi oleh kepahlawanan jendral sudirman
§      Sejarah Sebagai Rekreasi
Setiap sejarah selalu bersamaan dengan kebudayaan nya , sehingga ketika membicarakan sejarah sering dikaitkan dengan benda peninggalan masa lampau seperti candi, keraton, patung dan benda budaya lainnya. Orang mengunjungi keraton, candi atau museum sebetulnya orang tersebut telah menjadikan sejarah dengan fungsi (kegunan) rereatif (hiburan).
Banyak buku-buku sejarah yang ditulis, termasuk di dalamnya biografi ataupun auto biografi , semua itu merupakan sejarah sebagai kisah . ketika orang membaca kemudian menjadi senang dan tertarik karena tulisan dan gaya bahasanya yang komunikatif . sehingga pembaca dapat berimajinasi dengan isi bacaan buku-buku sejarah tersebut , maka sejarah mempunyai guna rekreatif (hiburan ) seperti layaknya orang membaca sebuah buku novel


















Bab 3
A.               KESIMPULAN
Secara emitologi, kata sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon. Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari mengenai peristiwa atau kejadian yang berhubungan dengan manusia atau makhluk hidup lainnya pada waktu atau ruang dimasa yang lampau. Menurut Kuntowijoyo, sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris. Sejarah bisa sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan sebagai seni.
Di dalam penulisan sejarah, diperlukan adanya periodisasi, dan kronologi. Sejarah banyak memberikan manfaat bagi yang mempelajarinya dan mempunyai arti penting dalam kehidupan masyarakat.

B.               SARAN

Sebaiknya kita harus mempelajari pelajaran sejarah. Karena sejarah mempunyai arti penting dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah manfaat pendidikan, yang dapat kita jadikan sebuah hikmah baik yang positif maupun yang negatif. Untuk nilai-nilai positif yakni keberhasilan-keberhasilan kita pertahankan dan tingkatkan lagi, dan sebaliknya, untuk nilai-nilai negatif, kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi masa lampau, tidak akan terulang lagi. Seperti yang sering kita dengar “Belajarlah dari sejarah” atau “sejarah mengajarkan kepada kita” atau “perhatikanlah pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh sejarah”.










DAFTAR PUSTAKA

0 Response to "Hakikat dan Ruang Lingkup Sejarah [ Peminatan 3.1 ]"

Posting Komentar