tangis pertamaku
basah oleh darah dan peluhnya
dekapan hangat kasih begitu nyaman ku rasa
duka lara ia santap
demi layak bisa ku rasa
air mata selalu terbendung di pelupuk
demi senyum yang terus tercoreh
ranjau ia sapu
demi luka tak pernah ku rasa
namun mimpi terus menarik bak magnet
membuat langkah terlalu jauh terlampaui
meninggalkan rindu yang terbakar
serta tekad yang terus membara
mandobrak kaki tuk berlari
mencari jiwaku yang melesat
halang rintang dilalui
demi setetes air pemadam rindu
hingga sang waku mempertemukan
dengan bingkai memori yang menakutkan
walau dalam khayal
pedang keadilan ada di tanganku
sedang papan sasaran ada padanya
peluh dan darah ia cucurkan demiku
haruskah aku yang menyambarkan kematian padanya?
binatang saja tak kan membunuh ibunya untuk ia makan
lalu aku?
bahkan sebutan binatang tak pantas bagiku
ataukah iblis?
jikalau aku adalah iblis, iblis macam apa aku ini?
hingga mungkin jahannam pun tak bisa menerimaku
kenapa ada akal dan rasa jikalau aku tak bisa merubah cerita yang tersutradarai?
kenapa ada raga jika berakhir menjadi tumpukan tanah?
akal rasa raga tak pernah ku minta
termasuk sakit dari luka dalam yang tak bisa sembuh
-nash-
basah oleh darah dan peluhnya
dekapan hangat kasih begitu nyaman ku rasa
duka lara ia santap
demi layak bisa ku rasa
air mata selalu terbendung di pelupuk
demi senyum yang terus tercoreh
ranjau ia sapu
demi luka tak pernah ku rasa
namun mimpi terus menarik bak magnet
membuat langkah terlalu jauh terlampaui
meninggalkan rindu yang terbakar
serta tekad yang terus membara
mandobrak kaki tuk berlari
mencari jiwaku yang melesat
halang rintang dilalui
demi setetes air pemadam rindu
hingga sang waku mempertemukan
dengan bingkai memori yang menakutkan
walau dalam khayal
pedang keadilan ada di tanganku
sedang papan sasaran ada padanya
peluh dan darah ia cucurkan demiku
haruskah aku yang menyambarkan kematian padanya?
binatang saja tak kan membunuh ibunya untuk ia makan
lalu aku?
bahkan sebutan binatang tak pantas bagiku
ataukah iblis?
jikalau aku adalah iblis, iblis macam apa aku ini?
hingga mungkin jahannam pun tak bisa menerimaku
kenapa ada akal dan rasa jikalau aku tak bisa merubah cerita yang tersutradarai?
kenapa ada raga jika berakhir menjadi tumpukan tanah?
akal rasa raga tak pernah ku minta
termasuk sakit dari luka dalam yang tak bisa sembuh
-nash-
0 Response to "Iblis Macam Apa Aku Ini"
Posting Komentar