APLIKASI JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN DALAM UKM TEATER UINSA SURABAYA
Karya Tulis Ilmiah
Disusun untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia/TPKI

IMG_16833658860044.jpeg

Dosen Pengampu:
Siti Rumilah, M.Pd.

 Penyusun:
Nashirotul Fuadiyah   (C94213186)

JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2014


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan waktu, kesempatan dan kemudahan kepada penulis untuk merampungkan karya tulis ilmiah ini.
Karya tulis  ini dirangkum tentang Aplikasi Jiwa Kewirausahaan Dan Manajemen Dalam UKM Teater. itu, makalah ini juga dibuat untuk memenuhi Tugas UAS mata Kuliah Bahasa Indonesia dari Ibu Siti Rumilah, M. Pd.
Kritik dan saran dengan lapang dada saya terima sebagai suatu masukan dalam penyempurnaan makalah ini. Dan kesalahan dalam penulisan nama, tempat atau apapaun mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Teater berasal dari kata theatron dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “tempat atau gedung untuk menonton pertunjukkan” (id.wikipedia.org/wiki/teater:2014).
Secara lebih luas, teater adalah suatu pertunjukkan yang disuguhkan kepada penonton atau masyarakat umum. Namun dalam arti yang lebih sempit, teater adalah sebagai kisah hidup kehidpan manusia yang diceritakan dalam sebuah pementasan yang disaksikan oleh masyarakat umum dan didasarkan pada naskah yang tertulis (drama).
Saat ini banyak mahasiswa yang menyukai teater sebagai wujud apresiasi dan pendapat yang disampaikan dalam kesenian. Ada beberapa lembaga, kelompok ataupun individu yang tidak bisa menerima pendapat atau pandangan dari orang lain. Beberapa lembaga, kelompok ataupun individu tersebut ada yang menunjukkan sikap kontranya dengan kekerasan. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang menggunakan teater sebagai media penyampaian pendapat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kekerasan dan lain sebagainya.
Di UIN Sunan Ampel Surabaya, mahasiswa yang menyukai dunia teater diberi tempat untuk mengapresiasikan bakat dan minatnya dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Teater yang terdapat di setiap Fakultas di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Oleh karena itu penulis meneliti bentuk aplikasi jiwa kewirausahaan dan manajemen mahasiswa dalam berorganisasi sehingga dapat menjadi pedoman mahasiswa dalam sebuah organisasi.


1.2.Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini, terkait pada Aplikasi Jiwa Kewirausahaan Dan Manajemen Organisasi Dalam UKM Teater guna mengetahui bagaimana bentuk aplikasi jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam UKM Teater di UIN Sunan Ampel Surabaya dan bagaimana bentuk manajemen dan bagaimana bentuk manajemen organisasinya.

1.3.Rumusan Masalah
1.      Bagaimana bentuk aplikasi jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Teater di UIN Sunan Ampel Surabaya?
2.      Bagaimana bentuk manajemen organisasi mahasiswa yang tergabung dalam UKM Teater di UIN Sunan Ampel Surabaya?

1.4.Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui bentuk jiwa kewirausahaan yang dimiliki oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Teater di UIN Sunan Ampel Surabaya, serta bentuk manajemen organisasinya. Sehingga dapat menjadi pedoman mahasiswa anggota UKM Teater generasi berikutnya.

1.5.Manfaat Penulisan
1.      Mahasiswa
Manfaat bagi mahasiswa adalah sebagai pedoman dalam berorganisasi, terutama mahasiswa yang tergabung dalam UKM Teater.
2.      Lembaga atau perusahaan
Manfaat bagi lembaga atau perusahaan adalah sebagai referensi ketika lulusan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya melamar pekerjaannya ke perusahaan tersebut.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Teater
Teater berasal dari kata theatron dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “tempat atau gedung untuk menonton pertunjukkan” (id.wikipedia.org/wiki/teater:2014).
Secara lebih luas, teater adalah suatu pertunjukkan yang disuguhkan kepada penonton atau masyarakat umum. Namun dalam arti yang lebih sempit, teater adalah sebagai kisah hidup kehidpan manusia yang diceritakan dalam sebuah pementasan yang disaksikan oleh masyarakat umum dan didasarkan pada naskah yang tertulis (drama).
Terdapat beberapa unsur yang terkandung dalam teater yaitu:
a.       Naskah atau Skenario
Naskah atau skenario merupakan hal terpenting yang harus ada dalam sebuah pementasan. Naskah adalah sebuah karya sastra yang terdapat kumpulan dialog sebagai patokan atau landasan aktor dalam sebuah pementasan. Selain mengandung dialog, naskah juga mengandung alur cerita, karakter atau watak tokoh, setting tempat dan waktu serta suasana kejadian dalam pementasan.
b.      Pemeran atau aktor
Pemeran atau aktor adalah orang yang memerankan tokoh dalam  naskah. Setiap aktor harus bisa memerankan karakter tokoh yang diperankannya. Mulai dari postur tubuhnya, logat, karakter suaranya (anak keci, orang dewasa, orang tua, dll.). Hal penting yang perlu diperhatikan dan dimiliki oleh setiap aktor, yaitu: pemahaman aktor terhadap karakter tokoh yang diperankan, totalitas dan panjiwaan.
c.       Sutradara
Sutradara adalah orang yang menguasai alur cerita dalam pementasan selain pembuat naskah. Dalam pementasan, sutradara seringkali disebut dengan tuhan dari pementasan karena setiap detail kemasan sebuah pementasan berdasarkan yang ditentukan oleh sutradara.
d.      Properti
Properti adalah pelengkap dalam sebua pementasan yang membuat sebuah pementasan menjadi lebih hidup dan terlihat lebih nyata. Terdapat beberapa jenis properti, yaitu properti hidup dan properti mati. Properti idup adalah properti yang diperankan oleh manusia dalam keadaaan tablo (diam) seperti peran sebagai patung. Sedangkan properti mati adalah properti yang terbuat dari benda mati, seperti meja, kursi, jam dinding, dll.
Selain properti hidup dan mati, terdapat juga properti tangan atau sering disebut dengan hand properti. Properti tangan adalah properti yang dibawa oleh seorang aktor ketika pementasan, seperti tongkat yang dipakai untuk aktor yang memerankan orang tua.
e.       Penaataan
Penataan dalam teater ada 4 macam yaitu penataan rias, kostum, lampu, vokal. Penataan rias yaitu penataan rias yang mendukung dan memperkuat karakter aktor seperti riasan pada orang tua yang terdapat garis kerut di raut mukanya. Riasan seperti itu disebut dengan make up caracter.
Sama seperti penataan rias, penataan kostum juga untuk mendukung dan memperkuat karakter tokoh yang diperankan oleh aktor. Kostum adalah pakaian yang dikenakan oleh aktor dalam pementasan. Penataan vokal juga berguna untuk mendukung dan memperkuat karakter aktor karena karakter vokal setiap tokoh selalu berbeda. Seperti karakter vokal anak kecil yang cenderung cempreng, akan berbeda dengan karakter vokal orang dewasa yang cenderung bersuara besar dan tegas.
Sedangkan untuk penataan lampu, selain untuk mendukung dan memperkuat karakter tokoh, juga untuk membentuk suasana dalam sebuah panggung pementasan. Seperti ketika suasana tegang pada saat aktor dalam adegan marah maka lampu merah yang menyala.

2.2.UKM Teater
UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) adalah sebuah organisasi yang menjadi wadah atau tempat mahasiswa mengembangkan bakat dan minat ketika menempuh jenjang perguruan tinggi. Di UIN Sunan Ampel Surabaya, terdapat 10 UKM yang salah satunya adalah UKM Seni Budaya yang menaungi 5 UKM Teater dan 5 UKM Musik yang tersebar di setiap fakultas. 5 UKM tersebut diantaranya adalah :
1.      Teater 20
Teater 20 adalah UKM teater yang berada di fakultas Ushuluddin UIN Sunan Ampel Surabaya. Teater 20 berdiri pada tanggal 20 April 1991. Teater 20 merupakan teater pertama yang berdiri di IAIN Sunan Ampel Surabaya (sekarang bernama UIN Sunan Apel Surabaya). Dinamakan teater 20 karena 2 alasan yaitu karena pendiri dari teater 20 berjumlah 20 orang. Yang kedua karena para pendiri teater 20 sepakat memakai angka 20 sebagai nama teater di fakults Usuluddin karena diambil dari tanggal berdirinya yaitu tanggal 20.
2.      Teater Q
Teater Q merupakan teater yang berada di fakultas Syariah dan Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya. Teater Q berdiri pada tanggal 24 September 1992 pada jam 3 sore di Blok M UIN Sunan Ampel Surabaya yang didirikan oleh 7 orang yaitu: Cak Rafi, Cak Lala, Cak Gondo, Cak , Cak, Mbak Hindun ,dan Mbak Ifatin. Sebelum Teater Q berdiri, di Fakultas Syariah terdapat sebuah organisasi yang bernama MASYAR (mahasiswa syariah). Organisasi tersebut menjadi wadah para mahasiswa yang menyukai bidang teater, musik, majalah, dan lain sebagainya.
Nama Q sendiri berasal dari kata .... yang digagas setelah puasa mutih selama 7 hari yang dilakukan oleh para pendiri. Qoroa dalam Bahasa Arab memiliki arti  “membaca”, yang berarti membaca kondisi atau situasi lingkungan sekitar. Kemudian qoma dalam Bahasa Arab memiliki arti “berdiri” yang berarti setelah membaca
3.      Teater Hastasa
Teater Hastasa adalah UKM Teater yang berada di Fakultas Tarbiyah. Teater Hastasa berdiri pada tanggal 27 November 1992 yang didirikan oleh Ustad Yani dan Juznifar M. Yunus yang sekarang menjadi pembina Teater Hastasa. Berbeda dengan UKM Teater lainnya, nama Hastasa berasal dari kalimat “Hasil Apresiasi Seniman Tarbiyah Sunan Ampel” yang disingkat menjadi Hastasa.
Nama Hastasa diresmikan pada tahun 1996 yang sebelumnya bernama Teater Genta mulai tahun 1992 sampai tahun 1996. Teate Genta merupakan singkatan dari Generasi Tarbiyah. Alasan dari berubahnya nama Teater Genta menjadi Teater Hastasa karena terdapat komunitas teater lain yang memiliki nama Teater Genta.
4.      Teater Sabda
Teater Sabda adalah UKM Teater yang berada di Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya. Teater Sabda berdiri pada tanggal 21 Mei 1996 oleh Cak Kudus dan beberapa rekannya yang tidak disebutkan oleh narasumber. Nama Teater Sabda berasal dari kata Sabda dalam bahasa Jawa yang berarti “ucapan”. Kata tersebut diambil dari diskusi yang dilakukan oleh Cak Gondo dan rekannya yang tak mengenal waktu.
5.      Teater Sua
Teater Sua adalah UKM Teater yang berada di Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel Surabaya. Teater Sua lahir pada tahun 1997. Sebelum menjadi Teater Sua, dulu bernama Teater Sedap yang berdiri pada tahun 1989. Akan tetapi sebelum Teater Sua lahir, Teater Sedap mengalami kekosongan (tidak ada kegiatan dalam berproses). Setelah itu, pada tahun 1997 terjadi rasa rindu untuk berproses dalam dunia kesenian oleh anggota Teater Sedap yaitu Mbak Endang bersama rekan-rekan anggota Teater Sedap yang lain. Nama Sua sendiri berarti “berjumpa”. Kata tersebut diambil dari proses berdirinya Teater Sua yang berdiri karena kerinduan setelah sekian lama tidak bertemu dan akirnya bertemu lagi.

2.3.Manajemen
Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia “maneggio” dan bahasa Latin “maneggiare”  yang berarti mengendalikan kuda. (Rusdari dan Kusmurinto : 2012).
Kemudian dalam perkembangannya, arti manajemen dalam organiasi berarti mengatur dan mengendalikan sebuah organisasi. Menurut Henry Fayol, manajemen berarti suatu proses yang terdiri atas kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan SDM, dan mengadakan pengendalian dalam rangka mencapai tujuan.
Menurut Gorge R. Terry, manajemen adalah suatu proses yang terdiri atas kegiatan merencanakan, mengelola, menggerakkan, dan megadakan pengendalian melalui kegiatan orang lain dalam rangka mencapai tujuan.

2.4.Fungsi Manajemen
Dari definisi manajemen yang berarti kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien, maka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, melalui fungsi-fungsi berikut:
a.       Perencanaan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Langkah-langkah pokok dalam membuat perencanaan adalah :
1.           Penentuan tujuan yang akan dicapai.
2.           Pendefinisian gabungan situasi secara baik. unsur-unsur gabungan situasi adalah situasi SDA, SDM dan sumber daya modal.
3.           Pendefinisian faktor-faktor yang membantu dan menghambat tujuan. faktor-faktor tersebut berasal dari lingkungan internal dan eksternal yang mungkin dapat membantu tujuan dan mungkin justru sebaliknya.
4.           Merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan. Diantaranya merumuskan secara terperinci tujuan yang harus dicapai.
b.      Pengelolaan
Pengelolaan dilakukan setelah melakukan perencanaan sebagai cermin bagaimana sebuah organisasi mencapai tujunnya. Pengelolaan mencakup penentuan dan pembagian tugas serta mengalokasikan sumber daya dalam organisasi.
c.       Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk bisa mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan berdasarkan pendekatan perilakunya bisa dibedakan menjadi 2 yaitu, task oriented (beriorientasi pada tugas) dan employee oriented (berorientasi pada hubungan dengan pekerja). Seorang pemimpin yang memiliki tipe perilaku Task oriented, pemimpin tersebut lebih mengorientasikan tugas daripada hubungan dengan bawahannya. Pemimpin seperti itu juga memprioritaskan bawahan untuk bekerja keras, produktif dan tepat waktu.
Berbeda dengan pemimpin berpeilaku task oriented, pemimpin yang memiliki tipe perilaku employee oriented cenderung lebih menjaga perasaan dan hubungan dengan bawahannya.
d.      Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengamatan, penentuan standar yang akan dicapai, menilai pelaksanaan, dan jika perlu mengambil tindakan koersif seingga pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan utama dari pengawasan adalah membuat kegiatan-kegiatan manajemen dinamis dan berasil secara efektif dan efisien.

2.5.Komunikasi  dan Motivasi dalam Manajemen
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk menyampaikan informasi satu sama lain. Komunikasi sangat berpengaruh dalam keberhasilan sebuah organisasi karena dengan adanya komunikasi pengertian antar personal akan terbentuk dan menghindari kesalahpahaman.
Dalam komunikasi terdapat dua macam cara untuk menyalurkan informasi yaitu formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang dibatasi oleh jabatan atau strata dalam sebuah organisasi sehingga antara manajer puncak dengan bawahannya tidak bisa leluasa untuk berkomunikasi. Sedangkan dalam komunikasi informal, tidak dibatasi dengan jabatan atau strata dalam sebuah organisasi.
Motivasi adalah hal-hal psikologis yang mendorong individu untuk berkenan melakukan pekerjaan. Hal-hal itu menyangkut kejiwaan, mental, kebutuhan. Memotivasi yakni aktifitas/kegiatan memberikan dorongan psikologis kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Cara melakukan motivasi adalah dengan memetakan target yang didinginkan, memeta kebutuhan dominan dari anggota (misalnya: kasih sayang), membentuk sistem motivasi yang sesuai dengan karakter organisasi (visi, misi, dan tujuan), realistis (sesuai kapasitas organisasi : SDM, dana, infrastruktur)
Dalam organisasi, komunikasi juga digunakan untuk melakukan motivasi terhadap anggota yang lain untuk berkenan melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Setiap individu atau kelompok akan dapat memotivasi anggota organisasi dengan adanya komunikasi yang baik.



2.6.Jiwa Kewirausahaan
Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Wira dapat berarti mulia, luhur, unggul, serta usaha berarti kemampuan untuk melakukan usaha atas kekuatan sendiri. Jadi, wirausaa berarti manusia unggul dalam berusaha atas kekuatan senidri dan tidak bergantung pada orang lain. (Rusdarti dan Kusmuriyanti : 2012)
Kewirausahaan adalah kepribadian pada diri wirausaha. Jiwa kewirausahaan adalah kepribadian dan nilai-nilai watak yang sangat tinggi dan melekat pada diri seorang wirausaha. Setiap wirausaha yang memiliki jiwa kewirausahaan memiliki beberapa ciri yaitu:
a.       Memiliki daya kreasi, imajinasi dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
b.      Memiliki semangat dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
c.       Memiliki kemapuan untuk memotivasi bawahan atau rekan kerja agar mempunyai kemampuan yang tinggi.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan dilakukan pengkajian terhadap sumber-sumber data yang diperoleh dari taap pengumpulan data. Data-data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi bentuk jiwa kewirausahaan dan manajemen mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya yang tergabung dalam UKM  Teater. Hasil dari pengolahan data akan dijadikan sebagai pedoman oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM Teater pada generasi berikutnya.

3.2.Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data merupakan taapan peneliti mengumpulkan data-data dari beberapa sumber yang menjadi unsur penyusunan karya tulis. Pengumpulan data dalam karya tulis ini meliputi metode kepustakaan, wawancara dan observasi partisipatif.
Metode kepustakaan merupakan metode yang digunakan dengan mencatat pokok bahasan dari buku pustaka yang berkaitan dengan objek penelitian. Metode wawancara merupakan metode yang digunakan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan responden dengan bertatap muka secara langsung untuk mendapatkan data. Metode observasi partisipatif merupakan metode yang digunakan dengan cara mengamati dan meneliti serta peneliti juga ikut bersosialisasi dan terlibat dalam kegiatan objek yang diteliti.

3.3.Tahap Analisis Data
Tahap analisis data merupakan tahap peneliti menyajikan hasil penyelesaian penelitian. Hasil analisis data diperoleh dengan cara membandingkan atau membuktikan teori yang menjadi patokan dengan data yang melatar belakangi munculnya teori tersebut. Hasil tahap analisis data kemudian disajikan menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang memaparkan hasil penelitian secara terperinci yang disajikan dalam bentuk susunan kalimat.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Wawancara
a.       Identitas responden
No
Nama Responden
Pertanyaan
Jawaban
1
Zainudin
Fakultas/Jurusan/Semester
Ushuluddin/Aqidah Filsafat/VIII
2
Nama UKM Teater
Teater 20
3
Jabatan di UKM
Ketua Umum Teater 20
1
Baihaqi
Fakultas/Jurusan/Semester
Syariah dan Ekonomi Islam/Ekonomi Syariah/VIII
2
Nama UKM Teater
Teater Q
3
Jabatan di UKM
Ketua Umum Teater Q
1
Taufiq
Fakultas/Jurusan/Semester
Tarbiyah/Kependidikan Islam/VIII
2
Nama UKM Teater
Teater Hastasa
3
Jabatan di UKM
Ketua Umum Teater Hastasa
1
Miftah
Fakultas/Jurusan/Semester
Adab/Sejerah Kebudayaan Islam/VI
2
Nama UKM Teater
Teater Sabda
3
Jabatan di UKM
Ketua Umum Teater Sabda
1
Ubaidillah
Fakultas/Jurusan/Semester
Dakwah/Pengembangan Masyarakat Islam/VI
2
Nama UKM Teater
Teater Sua
3
Jabatan di UKM
Sekretaris Teater Sua



b.      Hasil Wawancara
No
Nama Responden
Pertanyaan
Jawaban
1
Zainuddin
Menurut anda kesulitan apa yang diahadapi ketika proses sebuah pementasan?
Mengumpulkan anggota untuk berproses dan minimnya barang-barang untuk pementasan yang dimiliki oleh Teater 20
2
Baihaqi
Mengumpulkan anggota
3
Taufiq
Tidak ada. Karena setiap kali ada masalah ataupun kesulitan selalu dibuat hal tersebut bukanlah sebuah masalah, melainkan hal yang memang harus dihadapi.
4
Miftah
Waktu untuk latihan dan izin dari orang tua mahasiswa yang berdomisili di Surabaya dan sekitarnya
5
Ubed
Mengumpulkan anggota dan tidak adanya fasilitas dari fakultas untuk latihan. Misal tempat untuk latihan dan untuk pementasan. Selain itu juga peralatan untuk pentas yang minim.
1
Zainudin
Apa yang anda lakukan untuk menanggapi kesulitan tersebut?
Mengambil hati para anggota lainnya dan membangun kesadarannya. Selain itu membuat suasana sanggar menjadi lebih nyaman. Sedangkan untuk minimnya barang, Teater 20 meminjam barang- barang ke Teater lain yang tidak mengeluarkan biaya.
2
Baihaqi
Semua dimulai dari diri kita sendiri. Karena kalau kita tidak berangkat dari diri kita sendiri, itu tidak akan berlanjut. Apalagi di Teater Q kekeluargaannya lebih erat.
3
Taufiq
Apabila kita menghadapi sebuah masalah kita ungkapkan kepada satu sama lain. Dan selama ini jika ada masalah sering kali tidak dianggap sebagai masalah karena itu merupakan suatu hal yang memang arus dihadapi.
4
Miftah
Untuk mengantisipasi waktu latian yang terbatas, Teater Sabda melakukan latihan rutin yang dilakukan setiap seminggu sekali. Dan untuk mendapatkan izin dari orang tua, saya biasanya mengizinkan ke orang tuanya bisa via telepon terkadang juga berkunjung ke rumahnya.
5
Ubed
Mengkomunikaskan kepada anggota, meminjam keperluan pementasan kepada komunitas lain.
1
Zainudin
Dalam pembuatan sebuah pementasan, tema apa yang anda ambil sebagai judul dalam pementasan?
Untuk tema biasanya diambil dari kondisi saat ini.
2
Baihaqi
Untuk tema biasanya diambil dari kondisi saat ini.
3
Taufiq
Kita selalu mengadakan latihan rutin, dengan begitu kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota akan terlihat dimana kekurangan dan kelemahannya. Setelah tahu kekurangan dan kelebihannya, baru ditentukan naskah seperti apa yang akan diambil.
4
Miftah
Untuk tema bergantunga pada acara apa sebuah pementasan dilakukan. Biasanya apabila dalam pementasan undangan dari kampus lain, menggunakan naskah dari sastrawan terkenal seperti karya Putu Wijaya, Edgar Allan Poe dan lain sebagainya. Namun untuk pementaasan tunggal dan keliling lebih sering membuat naskah sendiri dengan tema sesuai kondisi saat ini.
5
Ubaidillah
Bergantung pada kondisi yang terjadi saat ini.
1
Zainuddin
Apa yang anda lakukan untuk mengefisiensi biaya yang diperlukan dalam sebuah pementasan?
Meminimalisasi biaya pengeluaran sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan sehingga tidak ada yang mubadzir.
2
Baihaqi
Menggunakan properti yang sudah ada di sanggar sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembuatan properti serta memanfaatkan barang yang sekiranya tidak terpakai. Lalu untuk konsumsi biasanya memasak sendiri untuk menghemat biaya.
3
Taufiq
Untuk konsumsi supaya menghemat biaya biasanya dengan memasak sendiri. Selain itu barang-barang atau perlengkapan yng masih sisa disimpan untuk kegiatan di lain waktu.
4
Miftah
Memaksimalkan sesuatu yang minimal. Sehingga barang yang sepertinya tidak berguna dan bermanfaat dijadikan hal yang berguna dalam sebuah pmentasan.
5
Ubaidillah
Biaya yang dikeluarkan terkadang lebi besar daripada pemasukan oleh karena itu untuk mendapatkan tambahan biaya denngan menjual tiket masuk pementasan.
1
Zainuddin
Ketika organisasi anda memiliki agenda, apa yang anda lakukan untuk mewujudkan agenda anda tersebut?
Biasanya apabila suatu agenda tidak terlaksana, akan diganti dengan kegiatan yang lain untuk mengganti kegiatan lain untuk mengganti agenda yang tidak terlaksana tersebut.
2
Baihaqi
Setiap rapat kerja akan dibentuk agenda kerja dan setelah melakukan sebuah kegiatan akan dilakukan evaluasi untuk membahas hasil kerja dan kekurangan apa saja dalam kegiatan tersebut serta kegiatan yang akan dilaksanakan.
3
Taufiq
Dengan melakukan komunikasi yang intens kepada anggota untuk mencegah adanya miss communication. Apabila komunikasi terus terjalin, kegiatan yang menjadi agenda di Teater Hastasa akan didiskusikan oleh anggota kapan saja.
4
Miftah
Sering kumpul dengan anggota yang lain dan mendiskusikan agenda yang akan dilaksanakan. Karena apabila tidak didiskusikan, maka akan menjadi beban bagi divisi yang memiliki tanggungjawab terhadap agenda tersebut.
5
Ubaidillah
Mengidentifikasikan faktor apa yang membuat agenda tersebut bisa tidak terlaksana dan menjadikan cerminan kegagalan agenda tersebut dalam menghadapi agenda yang masih belum terlaksana. Dan dikomunikasikan kepada anggota yang lainnya untuk mengetahui apa masalahnya.
1
Zainuddin
Bagaimana cara anda memotivasi anggota teater anda untuk tetap semangat berproses dalam berkarya di sanggar?
Modal awal saya untuk memotivasi anggota yang lainnya adalah sanggar. Saya membuat sanggar menjadi lebih nyaman dengan memberi fasilitas yang bisa digunakan teman-teman untuk berkreasi seperti gitar dan jimbe.
2
Baihaqi
Mengadakan kegiatan baru yang bukan menjadi agenda dalam program kerja. Kegiatan ini ditujukan untuk mempererat hubungan antar anggota seperti, futsal,
3
Taufiq
Teater itu hanya butuh sebuah kenyamanan dan tidak adanya sekat diantara kita.
4
Miftah
Merangkul dengan mengenali karakter tiap anggota.
5
Ubaidillah
Membuat kegiatan baru sehingga tidak membuat anggota bosan.
1
Zainuddin
Apa yang anda lakukan ketika anggota  yang mempunyai tugas/tanggungjawab akan tetapi dia tidak melaksanakannya
Saya tidak memaksa dia harus melakukan A atau B. Saya membebaskan siapa yang mau berproses ya ayo. Saya ingin kesadaran mereka sendiri yang menyadarkan mereka untuk melaksanakan tugasnya, bukan karena paksaan.
2
Baihaqi
Diomongkan saja. Seperti yang dilakukan oleh Rasulullah ketika umatnya berbuat salah bukan langsung di pukul namun ditegur sampai tiga kali. Jika masih saja tidak dilaksanakan akhirnya saya sendiri yang melakukan dan itu sudah menjadi sebuah sentilan kepada anggota yang memiliki tanggungjawab tersebut.
3
Taufiq
Dikomunikasikan kepada anggota. Biasanya dalam ikomunikasikan sambil ngopi. Selain itu dalam Teater Hastasa mempunyai program yang namanya bedah diri yaitu mengungkapkan apa yang menjadi unek-unek anggota dan disampaikan kepada yang lain.
4
Miftah
Dikomunikasikan kepada anggota yang lain dirundingkan agenda apa yang masih belum terlaksana dan membuat rencana bagaimana kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Dan meskipun kita adalah sebuah organisasi namun kita seperti sebuah keluarga.
5
Ubaidillah
Mengingatkan kepada anggota tersebut.

4.2.Analisis Data
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diketahui bahwa jiwa kewirausahaan dan manajemen dalam berorganisasi juga dapat diaplikasikan dalam dunia kesenian terutama pada seni teater kampus dan tidak hanya dalam dunia ekonomi. Ciri seseorang yang memiliki jiwa keirausahaan adalah memiliki daya kreasi, imajinasi dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan; memiliki semangat dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi; memiliki kemapuan untuk memotivasi bawahan atau rekan kerja agar mempunyai kemampuan yang tinggi.
Dalam UKM Teater, produk yang dihasilkan adalah sebuah pementasan. Dalam proses pembuatan pementasan, selalu ada kesulitan yang dihadapi. Ada beberapa kesuliatan yang harus dihadapi diantaranya adalah menentukan waktu latihan yang sering kali terbentur dengan jadwal kuliah tiap individu sehingga sulit untuk mengumpulkan semua anggota yang tergabung dalam proses sebuah pementasan tersebut. Selain itu, ada juga kesulitan yang dihadapi adalah ketika ada seorang anggota yang berdomisili di Surabaya yang tidak mendapatkan izin dari orang tua karena waktu latihan yang sampai tengah malam. Dalam latihan untuk sebuah pementasan biasanya dilakukan mulai sore dengan latihan fisik dan malam sampai tengah malam untuk latihan naskah dan penataan panggung.
Sedikitnya peralatan yang diperlukan untuk pementasan juga menjadi kesulitan dalam pembuatan pementasan. Dengan kesulitan-kesulitan tersebut, tidak mengurungkan semangat untuk berkreasi. Kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi dengan mengadakan latihan rutin, mengizinkan kepada orang tua anggota serta meminjam peralatan yang diperlulkan pada komunitas teater lain.
Daya kreasi dan imjinasi dalam pembuatan naskah dalam pementasan disesuaikan dengan kondisi terbaru dengan kemasan yang menarik. Untuk memotivasi anggota lain supaya memiliki semangat dan kemampuan yang tinggi, anggota UKM Teater menggunakan sistem kekeluargaan dan menjaga hubungan baik antar anggota.
Kepemimpinan yang digunakan dalam UKM Teater melalui pendekatan perilaku, yaitu kepemimpinan employee oriented yaitu lebih berorientasi pada menjaga hubungan baik dengan antar anggota daripada berorientasi pada tugas.

BAB V
PENUTUP

5.1.Kesimpulan
Jiwa kewirausahaan dalam UKM Teater dapat dilihat dari cara memproduksi sebuah pementasan. Dengan adanya beberapa kesulitan yang dihadapi, para anggota memiliki semangat dan kemampuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Selain itu, juga daya kreasi dan imajinasi dalam pengemasan sebuah pementasan dengan menyesuaikan kondisi saat ini.
Dalam manajemen organisasi, anggota UKM Teater di UIN Sunan Ampel Surabaya menggunakan pendakatan perilaku employee oriented dalam megelola organisasi. Pendekatan perilaku employee oriented adalah kepemimpinan yang berorientasi pada hubungan antar anggota.

5.2.Saran
1.      Akan lebih baik jika dalam sebuah organisasi menggunakan sistem kepemimpinannya menggunakan pendekatan perilaku employee oriented dengan penjabaran high to high yaitu orientasi tugas dan hubungan antar anggota sama-sama tinggi sehingga selain hubungan baik yang terjalin, karya yang dihasilkan juga berkualitas.




 


Daftar pustaka

Anoraga, P. (1997). manajemen bisnis. jakarta: rineka cipta.
id.wikipedia.org. (2014). Retrieved 06 19, 2014
kusmurianto, r. d. (2010). ekonomi fenomena di sekitar kita. solo: PT Tiga Serangkai pustaka mandiri.
materiteater.blogspot.com. (2010). Retrieved 06 19, 2014
sejarah-teater.blogspot.com. (2012, 12). Retrieved 06 19, 2014


 

0 Response to " "

Posting Komentar