naskah dewi sanggalangit







DEWI SANGGALANGIT
KARYA :Nasha


TOKOH DAN PENOKOHAN
DEWI SANGGALANGIT                                                                  : INDAH PRATIWI
RADEN TUBAGUS PUTUT/PATIH PUJANGGA ANOM       : AHMAD FAHRUR ROZI
PRABU AMISENO                                                                             :ADHIKA
PRABU KELONO SEWANDONO                                                  : YAKIN
WAROK                                                                                                                : ROIS FAHMI
SINGOBARONG                                                                                                : HARUN
PENARI JATHIL                                                                                  : SUSI, NURUL, TITUT


I
Dewi sanggalangit melihat keluar (kea rah penonton)
Pa : dewi, apa yang sedang kau lakukan di sana?
Ds: ampun room, ananda sedang menikmati indahnya kerajaan daha ini.apalagi suasana hari ini yang begitu menyenangkan hati ananda room.
Pa : oh, begitu. Suasana hari ini memang begitu menyenangkan. Tapi apakah engkau akan terus berdiri di sana? Duduklah di samping room.Ada yang ingin romo bicarakan denganmu.
Dewi sanggalangit menghampiri prabu amiseno.
Ds :apa yang ingin romo katakan kepada ananda?
Pa : putriku, apa kau juga bisa merasakan betapa sepinya istana ini?
Ds : injih romo. Ananda juga bisa merasakan hal tersebut.Apalagi semenjak kepergian dimas Tubagus Putut yang dulu selalu meramaikan istana ini.
Pa :betul juga perkataanmu itu sanggalangit. Tapi di samping itu, romo sangat menginginkan kehadiran seorang cucu darimu untuk meramaikan istana ini songgolangit. Kapan kau tidak akan menolak lamaran-lamaran itu dan menikah?
Ds : ampun romo, namun sampai saat ini ananda masih belum berniat untuk menikah. Masih ada banyak hal yang ingin ananda telusuri lagi romo.
Pa : lalu kapan kau akan menikah?
Ds : suatu saat nanti ketika sudah waktunya romo.
Pa : (menghela nafas panjang) ya sudahlah terserah kau saja.
II
Pks : patih, apa engkau tahu, dewi sanggalangit yang terkenal akan kecantikannya di jagat nusantara ini?
Ppa : injih gusti prabu
Pks : apakah engkau tahu dari kerajaan mana dia berasal?
Ppa : dewi sanggalangit, berasal dari kerajaan Daha Kadiri gusti prabu.
Pks : bagus. Begini patih, aku berniat ingin mempersunting dewi sanggalangit, oleh karena itu aku mengutusmu untuk menyampaikan lamaranku kepada dewi sanggalangit.
Raut wajah ppa kaget dan bingung.
Pks : kenapa patih? Apa ada yang salah?
Ppa : ampun gusti prabu. Tidak ada yang salah gusti
Pks : ya sudah kalau begitu, siapkan dirimu. Dan aku akan mengutus para dayang untuk mempersiapkan bekal perjalananmu nanti.
Ppa : injih gusti prabu.
Pks keluar dari ruangan (panggung. Ppa masih kebingungan di dalam ruangan.
Ppa : bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? (berfikir) aha… aku punya ide.
III
Ppa berada di ruang perjamuan di kerajaan Daha Kadiri. Ppa menduduki kursi singgasananya yang telah lama tidak ia singgahi. Sementara prabu amiseno  masih belum datang menghamipri ppa.
Ppa : sudah cukup lama aku tidak merasakan suasana seperti ini. Rupanya ruangan ini sama sekali tidak berubah semenjak kepergianku.
Pa : oh.. rupanya ada tamu di sini. Silahkan duduk kisanak. Ada keperluan apa kisanak dating kemari?
Ppa : hamba dating kemari untuk menyampaikan lamaran kepada dewi sanggalangit.
Pa : apa? Kisanak akan melamar putriku? Sanggalangit… (berteriak) pengawal panggilkan sanggalangit. Akhirnya aku akan punya cucu. Semoga saja dia tidak menolakmu. Oh ya siapa nama kisanak?
Ppa : patih pujangga anom gusti.
Pa : dari kerajaan mana patih ini berasal?
Ppa : hamba dari kerajaan Bantarangin gusti.
Dewi sanggalangit masuk dalam panggung.
Pa : ha… ini dia putriku yang cantik jelita. Duduklah di sini. (mendudukkan dewi sanggalagit di samping pujangga anom)
Dewi sanggalangit mulai curiga kepada pujangga anom bahwa pujangga anom adalah orang yang telah ia kenal
Ds : maaf kisanak, siapa nama kisanak
Ppa : patih pujangga anom dewi.
Ds : dari kerajaan mana kisanak berasal?
Ppa : hamba berasal dari kerajaan Bantarangin dewi.
Dewi sanggalangit langsung berdiri dan mulai mengetahui bahwa patih pujangga anom adalah adiknya yaitu Raden Tubagus Putut.
Ds : tidak, kau bukanlah patih pujangga anom. Kau adalah dimas tubagus putut.
Pa : sanggalangit. Apa maksudmu?
Ds : dari awal ananda sudah curiga romo. Kalau kisanak ini adalah dmas tubagus putut. Karena meskipun wajahnya tertutup oleh topeng, tapi hamba masih bisa mengenali dari bentuk bibir, cara bicaranya, gerak gerik serta aroma tubuhnya romo. Coba romo amati kisanak ini. Dia adalah dimas tubagus putut romo.
Prabu amiseno membuka topeng yang ada di wajah ppa. Dalam sekejap  amarah prabu amiseno memuncak.
Pa : BIADAB!!!! Manusia macam apa kau ini.?Apa kau tak mempunyai akal? Sehingga kau ingin menikahi nimasmu sendiri? Dasar kau binatang! Kau bukanlah manusia! Kau dating kemari dengan menggunakan topeng supaya identitasmu tidak ku ketahui.
Ppa : ampun romo. Dengarkan dulu penjelasan ananda.
Pa : aku tidak butuh penjelasan darimu
Ds : sudah romo
Pa : sekarang, ku kutuk topeng yang ada diwajahmu tak akan pernah lepas dari wajahmu
Suara Guntur menggelegar
Pa : aku malu mempunyai anak sepertimu.
Pa meninggalkan panggung dengan amarah yang masih berkecamuk
Ppa : romo…. (berdiri menghampiri dewi sanggalangit) nimas, dengarkan dulu penjelasan dimas. Semua ini salah paham
Ds : apalagi yang ingin dimas jelaskan?
Ppa : baiklah akan ku ceritakan seluruh kejadiannya kepadamu. Beberapa tahun yang lalu, aku pergi mengembara untuk mencari ilmu diluar sana. Dan dari pertapaanku, kerajaan Bantarangin lah yang cocok untuk ku singgahi.Kemudian aku menjadi rakyat biasa.Dan pada akhirnya Prabu Kelono Sewandono mengangkatku menjadi patih dan memberiku gelar Patih Pujangga Anom.Lalu karena karena kecantikammu yang terkenal seantero jagat nusantara, prabu kelono sewandono ingin melamarmu dan mengutusku untuk menyampaikan lamaran itu, namun romo salah menanggapi hal itu.Romo mengira bahwa akulah yang ingin meminang nimas.
Ds : lalu kenapa dimas tidak menjelaskan saja kepada romo?
Ppa : romo tidak memberiku kesempatan untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Karena romo terlalu senang ada seseorang yang kembali dating untuk meminang nimas.Dan aku tahu, bahwa romo sangatlah kesepian dan menginginkan cucu dari nimas.
Ds : dimas, maafkan aku.
Ppa : sudahlah nimas. Aku akan kembali ke Bantarangin sebelum romo kembali dan masih melihatku di sini.
Ds : tapi dimas?
Ppa : sudahlah nimas. Jaga diri nimas baik-baik.
Ppa meninggalkan panggung.
Ds : pengawal, sampaikan ke seluruh nusantara (blackout)
IV

Ppa : gusti prabu…
Pks : (dengan wajah heran) apa engkau patih pujangga anom?
Ppa : injih gusti prabu.
Pks : mengapa engkau memakai topeng?
Ppa : inilh cara hamba untuk melamarkan gusti prabu kepada dewi sanggalangit. Supaya dia tidak mengetahui bahwa hambalah yang datang kepadanya.
Pks : oh begitu. Lalu, bagaimana tanggapan dewi sanggalngit?
Ppa : hamba tidak mendapat jawaban apa-apa dari dewi sanggalangit. Akan tetapi dewi sanggalangit membuat sayembara yang berisi barang siapa yang ingin menikah dengan dewi sanggalangit harus memenuhi beberapa syarat diantaranya, membuat tontonan yang belum pernah ada di jagat nusantara yang diiringi oleh tabuhan serta dapat meramaikan seluruh jagat nusantara.Yang kedua, harus mendapatkan tunggangan yang tidak menapak pada tanah.Dan yang ketiga adalah membawa hewan yang berkepala 2. Persyaratan tersebut harus diserahkan di depan dewi sangga langit.
Pks : persyaratannya begitu sulit. Bagaimana bisa aku memenuhi persyaratan tersebut. Bagaimana ini patih?apa yang harus ku lakukan?
Ppa : ampun gusti prabu. Untuk mendapatkan jawaban bagaimana cara memenuhi persyatan tersebut, alangkah baiknya kita melakukan pertapaan dan meminta jawaban dari dewata.
Pks : betul juga perkataanmu. Baiklah kalau begitu. Warok..jaga ruangan ini selama 14 hari. Dan jangan sampai ada yang masuk dan mengganggu pertapaanku.
Warok : injih gusti prabu.
Ppa : hamba pamit undur diri untuk melakukan pertapaan di gua gusti prabu
Pks : baiklah patih. Pergilah.Dan datanglah 14 hari dari sekarang.
Ppa keluar, pks duduk dengan posisi semedi. Lampu blackout secara perlahan. Kemudian menyala lagi secara perlahan dengan properti sudah di depan pks.
Pks membuka mata secara perlahan saat lampu mulai lightout.
Pks mengamati benda-benda yang telah ia dapatkan.
Pks : warok…
Warok : injih gusti pabu.
Pks : apakah patih pujangga anom sudah kembali daripertapaannya?
Warok : sudah gusti prabu. Ia baru saja datang beberapa saat yang lalu.
Pks : panggil dia kemari.
Warok : injih gusti prabu.
Warok keluar panggung dan kembali ke dalam panggung bersama ppa
Ppa : gusti prabu memanggil hamba?
Pks : iya patih. Apa yang kau dapatkan dari pertapaaanmu?
Ppa : hamba mendapatkan jawaban bahwa hamba harus berguru tari dan silat.
Pks : tari dan silat?
Ppa : injih gusti prabu. Apa yang gusti prabu dapatkan dari pertapaan gusti?
Pks : aku mendapatkan sebuah batang bambu  yang nanti akan berguna sebagai tunggangan yang tidak menapak pada tanah. Dan lempengan besi yang nantinya berguna sebagai tabuhan. Serta sebuah pecut Samandiman yang nantinya akan menjagaku saat di perjalanan. Sekarang, yang menjadi pertanyaan bagiku, tontonan seperti apa yang berisi perpaduan antara tari dan silat? Patih, apa kau punya ide tontonan seperti apa itu?
Ppa : ampun gusti prabu. Hamba masih belum punya ide tentang tontonan apa yang  akan kita persembahkan.
Pks : kalau kau warok?
Warok : ampun gusti prabu, saat gusti prabu sedang melakukan pertapaan, hamba bermimpi bahwa ada tarian yang terdiri dari beberapa wanita yang menunggangi kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan tidak berkaki, serta diiringi dengan tabuhan gamelan. Selain itu, hamba juga melihat gusti prabu dan patih pujangga anom berperang melawan manusia setenngah hewan yang berkepala dua saat di perjalanan.
Pks : kalau begitu, kerahkan pengrajin anyaman untuk membuat anyaman berbentuk kuda tak berkaki. Lalu para pande besi untuk membuat gamelan.Serta panggil beberapa gadis untuk ikut berguru tari bersama patih pujangga anom.
Ppa dan warok : injih gusti prabu.
V
Ppa, warok, pks, dan penari  jathil masuk ke dalam panggung dengan iri ngan suara gamelan. Tiba-tiba muncul singobarong yang menghadang perjalanan rombongan prabu kelono sewandono.
Sb : berhenti. Siapa kalian?
Ppa : kami adalah rombongan dari kerajaan bantarangin. Kisanak sendiri siapa?
Sb : aku singobarong. Penguasa hutan ini. Ada keperluan apa kalian kemari?
Ppa : kami di sini hanya kebetulan lewat. Kami dalam perjalanan menuju kerajaan Daha Kadiri.
Sb : ada keperluan apa kalian ke kerajaan Daha Kadiri?
Ppa : kami ke kerajaan Daha Kadiri untuk melamar Dewi Sanggalangit.
Sb: apa? Kalian ingin melamar Dewi sanggalangit?
Ppa : iya. Betul sekali.
Sb : tidak bisa.
Ppa : kenapa? Apa ada yang salah?
Sb : tentu saja. Tidak ada yang boleh menikahi dewi sanggalangit, kecuali aku.
Ppa : siapa kisanak ini yang berani melarang dan menghalangi jalan kami?
Sb : sudah kubilang. Aku singobarong.Penguasa hutan ini.Dan taka da yang boleh menikahi dewi sanggalangit, kecuali aku.
Peperangan pun tak terelakkan antara singobarong dengan rombonbgan prabu kelono sewandono.
Singobarong akhirnya kalah saat perang.
Pks : sekarang, kau telah menjadi hewan berkepala dua. Akan ku jadikan kau sebagai pelengkap persyaratan untuk meminang dewi sanggalangit.
Ds : aku mengaku kalah. Dan aku bersedia menjadi pelengkap persyaratan itu.
BLACKOUT
Akhirnya rombongan sampai di kerajaan Daha Kadiri dan mempersembahkan tontonan yang berupa tari-tarian kepada dewi sanggalangit.Setelah semua persembahan sudah di berikan, dewi sanggalangit menerima pinangan prabu kelono sewandono.
Ds : karena prabu kelono sewandono telah melengkapi persyaratan yang saya berikan, maka lamaran ini saya terima.
END…

0 Response to "naskah dewi sanggalangit"

Posting Komentar