Sangkar Burung Besi (Cerpen)



“Gelaapppp, dimana ini? Tidak ada cahaya sama sekali! Aaaaahhhhhhh”.

        Andy pun terbangun dari mimpinya dan saat dia sadar dia melihat bibinya berada disebelah kasurnya sedang tertidur, dan Andy pun sadar kalau dia sedang berada dirumah sakit. Dalam hatinya dia berkata “maaf, lagi-lagi aku membuatmu repot bi”. Kemudian tak lama bibinya pun terbangun dari tidurnya dan langsung memarahi Andy “Dasar Kau ini! Apa kau ini bodoh hah!”. Dan andy pun tertunduk tanpa bisa berkata apa-apa. Namun dia mendengar bibinya berbicara lagi.

“jangan membuat ku khawatir!! Saat ini hanya kau satu-satunya keluargaku, aku tak ingin kehilangan keluargaku lagi” kata sang bibi sambil menahan kesedihannya.

“Maaf, sekali lagi maafkan aku yang selalu merepotkanmu, aku janji kalau ini akan menjadi yang terakhir kalinya, aku menyesal”. Kata Andy yang meratapi penyesalannya.

“tidak apa-apa, lagi pula alasannya saat ini berbeda, dan ini juga pertama kalinya sejak kau masuk SMA, kau sudah banyak berubah, aku yakin kau akan jadi orang hebat nantinya” Sang bibi berkata dan diakhiri dengan senyuman. 

        Andy adalah seorang pelajar di salah satu SMA yang ada di Jakarta. SMA tersebut sangat popular di sana. Banyak orang yang bertanya-tanya kenapa Andy bisa masuk SMA popular padahal dia adalah seorang anak berandalan. Andy memang sejak dari kecil dia gemar berkelahi. Dia dijuluki Andy si tangan besi oleh berandalan lainnya. Namun dia kini telah berubah, dia berhenti berkelahi ketika kelas 3 SMP, ketika dia menyelamatkan seorang kepala sekolah dari perampok dijalan. Dan sebagai rasa berterima kasihnya Andy pun dimasukkan kedalam SMA popular di Jakarta karena dia adalah kepala sekolah disana. Namun sebagai syarat Andy harus berhenti berkelahi. Dan karena Andy ingin membuat bibinya bangga maka dia pun menerima tawaran tersebut. Andy pun memulai kehidupan SMAnya tanpa berkelahi.

        Namun pada hari minggu akhirnya Andy berkelahi untuk pertama kalinya di tahun ke tiga dia SMA. Alasannya kali ini berbeda, dulu Andy berkelahi hanya untuk menunjukkan siapa yang terkuat di antara laki-laki, sekarang dia berkelahi untuk menyelamatkan seorang gadis. 

Disuatu gang pertokoan.

“ Neng cantik juga” kata salah satu berandalan sambil mencolek pipi gadis malang tersebut.

“ Tolooong! Tolooong!” Sang gadis meminta tolong, tubuhnya pun bergetar karena ketakutan melihat para lelaki yang memandangnya penuh hawa nafsu.

“ssssttt jangan berisik dong neng, kita senang-senang saja sekarang” Kata salah satu berandalan sambil menutup mulut gadis tersebut dengan tangannnya.

Andy yang ketika itu sedang melintas mendengar teriakan minta tolong dan mencari sumbernya. Dan langsung menghajar para berandalan tersebut. Namun tanpa disangka salah satu dari lima  berandalan membawa pisau dan menusukkan pisau tersebut ke perut Andy. Tapi, karena Andy memang pada dasarnya dia sering berkelahi, dia tidak merasakan sakitnya dan dia menghajar para berandalan tersebut dengan pisau yang tertancap diperutnya. Akhirnya para berandalan tersebut jatuh kesakitan tak bisa berdiri karena di pukul Andy. Andy pun akhirnya roboh karena banyak darah yang keluar dari tubuhnya dan dia belum sempat melihat siapa gadis yang telah ditolongnya tersebut. Gadis tersebut langsung menelpon ambulan dan menolong Andy.

Beberapa hari setelah Andy sembuh dan keluar dari rumah sakit. Andy sudah mulai masuk sekolah lagi. Karena tampang Andy yang agak seram dia tidak memiliki teman banyak. Ketika dia melihat orang lain, orang tersebut malah lari karena ketakutan. Itulah sebabnya dia tidak memiliki banyak teman. Andy hanya memiliki satu teman akrab di SMAnya. Andy berjalan menuju kelasnya dan langsung duduk di tempat duduknya yang berada di paling belakang.

“broooohhhhhh” bisik Tomo didekat telinga Andy.

“waaahhhh” andy pun merinding dan berteriak “sialan kenapa lu harus nyapa gue dengan cara berbisik ditelinga sih! Kan nyapaa dengan cara normal bisa!”.

“hahaha lu kan tau kalau gue ga normal dy, kalau gue normal gue ga bakal jadi temen lu kan whahaha” kata Tomo sambil tertawa.

“hah, jadi selama ini gue dianggap ga normal” kata Andy dengan nada kesal didalam hatinya.

“wow sang putri telah tiba” Kata Tomo melihat seorang gadis.

Semua mata orang akan tertuju padanya, entah laki-laki atau perempuan pasti akan terkagum-kagum padanya. Dia adalah Laura. Laura adalah seorang gadis cantik, sexy dan anak orang kaya, selain kaya dia juga gadis yang sangat pintar yang selalu menempati urutan pertama disekolahnya ketika diadakan ujian, dalam bidang olah raga dan seni pun dia masih bisa unggul diatas rata-rata. Dia benar-benar gadis yang sempurna, semua laki-laki pasti terkagum-kagum dan ingin menjadi pacarnya. Kecuali satu orang yaitu adalah Andy. Andy berpandangan jika gadis seperti Laura adalah gadis yang sangat sombong, suka pamer, dan merendahkan orang lain. Walaupun Andy satu kelas dengannya namun dia tidak pernah sekalipun berbicara dengannya.

Laura pun mendekati Andy dan berkata “Hoi, sepertinya kau masih saja ditakuti oleh orang-orang yah bahkan dikelas pun kau hanya berteman dengan Tomo teman sebangkumu haha”

“sial dia kesini cuma untuk ngetawain gue” Andy berkata dalam hatinya.

“Dy..eh hmm lu..lu..lu  mau ikut gue jalan ga?”. Tanya Laura dengan nada gugup.

“haaahhhhh” semua orang diruangan kelas kaget mendengarnya. Dan terdengar bisikan-bisikan yang menganggap bahwa Laura mengajak Andy berkencan.

“kalian ja..ja…jangan salah paham dulu, gue ngajak Andy jalan itu karena gue kasian dia ga punya teman selain Tomo dan gue juga mau ngajarin dia cara bersosialisasi agar mendapatkan teman, iyah kurang lebih seperti itu hehehe” Kata Laura menjelaskan kesemua orang. Dan terdengar lagi bisikan dari teman-teman kelasnya bahwa Laura benar-benar gadis yang baik hati karena peduli pada teman kelasnya yang tidak punya teman.

“Hah! Jangan kira gue mau jalan sama loe, dan gue ga butuh perhatian palsu dari loe, gue ga perlu punya banyak teman, karena bagi gue satu teman yang berharga saja sudah lebih dari cukup, dari pada punya banyak teman namun perhatian yang mereka tunjukkan palsu!” Kata Andy memarahi dan menceramahi Laura.

        Laura pun meninggalkan Andy dengan tertunduk lesu, namun tanpa disadari oleh orang lain Laura pun tersenyum.

        Namun tiba-tiba Tomo memeluk Andy dan berkata “ gila broh gue terharu banget, ga nyangka gue lu bisa ngucapin kata-kata sebagus itu dan gue ga nyangka ternyata gue sebegitu berharganya buat loe”. Tomo memeluk semakin erat dan Andy pun merinding dan berteriak sambil melepaskan pelukan Tomo ”waaaaaahhh jangan peluk-peluk gue, maho lu yah! Najis banget sih loe!”. 

“whahaha santai broh gue cuma bercanda” Kata Tomo. Tomo memang senang menjahili atau senang melihat Andy kesal padanya.

Beberapa minggu setelah insiden Laura mengajak jalan Andy, hubungan mereka bukannya membaik malah semakin memburuk, mereka selalu bertengkar setiap kali bertemu dan tidak pernah akur, dan akhirnya pun mereka dijuluki anjing dan kucing oleh satu sekolah. 

Disuatu hari Laura terlihat bahagia karena Ayahnya yang bekerja diluar negeri pulang ke Indonesia. Laura berjalan-jalan disekitar supermarket yang ada dirumahnya untuk membeli semua bahan-bahan makanan untuk memasak makanan yang disukai Ayahnya. Namun ketika dia telah selesai berbelanja dan berjalan menuju kerumahnya tiba-tiba ada mobil mewah yang menghampirinya dan dibukalah kaca jendela mobil tersebut. Terlihat seorang laki-laki memakai jas berwarna hitam.

“Laura, Ayah akan pergi lagi ke Luar negeri untuk menyelesaikan urusan bisnis, apa kau ingin diantar pulang dulu?” Kata sang Ayah

“Tidak usah Ayah aku bisa pulang sendiri”. Jawab Laura

“yasudah, Ayah harus pergi kebandara sekarang, jaga diri baik-baik”. 

Mobil tersebut pun pergi meninggalkan Laura yang kini tertunduk lesu karena ditinggalkan oleh sang Ayah yang selalu sibuk bekerja. Hati Laura yang tadinya sangat bahagia kini telah hancur. Laura hanya terdiam dan tidak bergerak hingga 10 menit berlalu dan hujan pun turun dia tetap tidak beranjak dari tempat sebelumnya.

“hei, kalau lu diem terus disini lu bakal sakit loh”. Kata Andy yang menyodorkan payungnya.

“Gue kebetulan lewat nih, mau gue anter pulang?”. Kata Andy lagi. Namun Laura tidak menjawab dan mendengarkan perkataan Andy tadi dan hanya terdiam. Andy pun langsung merangkul Laura dan mengantar Laura pulang ke rumahnya. Ketika sedang berjalan di bawah payung berdua dengan Andy pun Laura berjalan sangat lesu dan tidak bersemangat.

Sampailah mereka berdua di rumahnya Laura. Andy memencet bel rumahnya dan keluarlah seorang wanita cantik yang ternyata adalah kakak dari Laura.

“Kenapa Laura menjadi sedih begini? Pasti kau yang melukai hatinya kan? cowok macam apa kau berani melukai adikku yang cantik ini”. Tanya Nadia dengan panic dan agak menuduh kalau cowo yang mengantar adiknya lah yang jadi penyebab kesedihan adiknya.

“hmm begini tadi aku lihat Laura sedang berbicara dengan seseorang menggunakan yang menggunakan mobil mewah dan ketika mobil itu pergi Laura masih tidak bergerak dan terlihat sedih sambil membawa barang yang banyak itu”. Kata Andy.

“ouh begitu, yasudahlah kau masuk dulu saja diluar hujannya deras”. Ajak kakak Laura.
Mereka semua pun masuk kedalam rumah.

“oia tolong bawa Laura ke kamarnya yah, saya mau buatkan teh dulu, kamarnya ada disebelah kamar saya”. Kata kakak Laura menyuruh Andy.

“hadeuuhh seenaknya saja menyuruh-nyuruh”. Kata Andy didalam hati.

        Andy pun berjalan untuk mengantarkan Laura kekamarnya namun Andy kebingungan karena pintu yang ada dirumah Laura sangat banyak dan tidak tau dimana letak kamarnya.

“sial gue dikerjain lagi nih, gue kira pintunya Cuma sedikit, dan petunjuknya adalah kamar Laura ada disebelah kamar kakaknya, dan gue ga tau dimana kamar kakaknya haha bodoh sekali gue ga bertanya dengan lengkap, mau kedapur pun gue ga tau dapurnya ada dipintu mana.” kata Andy menggerutu didalam hati.

        Akhirnya Andy berhasil menemukan kamar Laura.

“hoi udah sampe kamar lu nih, lu mending istirahat ajah”. Kata Andy.

“Thanks”. Jawab Laura dengan singkat dan langsung menutup pintu kamarnya.

“aaaahhhhhh cewe benar-benar menyebalkannn”.kata Andy didalam hati.

“Woi bocah ngapain lu masih didepan pintu kamar, kesini tehnya udah siap”. Kata kakak Laura mengajak Andy minum teh di ruang makan.

        Sesampainya diruang makan. Mereka pun duduk dan bersantai.

“Dia dari kecil sudah kehilangan ibunya, jadi Ayahnya sangat berharga bagi dia, tapi Ayah selalu sibuk kerja sehigga Laura pun kurang kasih sayang” Kakak Laura terlihat kesal

“walaupun begitu dia terlihat bahagia atau lebih tepatnya berpura-pura bahagia dan tidak pernah menangis atas kesedihannya, bahkan suatu hari dia pernah bercerita kepadaku, kenapa kami hidup dikeluarga yang kaya, dia bilang bahwa kami akan jauh lebih bahagia jika tidak menjadi orang kaya asalkan Ayah selalu ada disamping kami dan menemani kami, Laura pasti sangat kesepian karena Ayahnya jarang dirumah, walupun ada dirumah paling lama pun hanya 3 jam dan tidak bisa berlama-lama, dan sebentar lagi liburan kuliah gue pun harus berakhir dan harus pergi ke Austrlia meninggalkan Laura lagi”. Kakak Laura terlihat sedih.

“Dia sama seperti gue, gue yang merasa kesepian dari kecil selalu berkelahi melawan orang-orang kuat untuk menghilangkan rasa kesepian ini, gue kira dia sangat bahagia karena hidup bergelimang harta dan berparas cantik, orang-orang disekolah pun sangat suka padanya, tapi ternyata selama ini dia Cuma berpura-pura terlihat bahagia benar-benar menyesakkan”. Kata andy dalam hatinya.

“Oia ngomong-ngomong nama lu siapa yah? Nama gue adalah Nadia Cecillia”. Tanya kaka Laura dan memperkenalkan dirinya.

“Nama gu..gu.. saya Andy mba”. Jawab Andy yang bingung kenapa kakaknya Laura cerita tentang keluarganya ke orang asing yang bahkan kita belum saling mengetahui nama.

“ouh jadi lu yang namanya Andy, oia klo ngomong sama gue ga usah kaku, anggap ajah kayak lu ngomong dengan temen lu”. Kata Nadia

Mereka pun mengobrol dan tiba-tiba terdengar langkah kaki menuju ruang makan dan ternyata itu adalah Laura.

“ Dy thanks yah udah mau nganterin gue sampe rumah, maaf yah gue tadi keliatannya murung banget kayak bukan gue yah..hehe” Kata Laura.

“Laura lu ga usah nahan semua kesedihan lu, dan lu ga perlu pura-pura bahagia, kalau lu sedih nangislah kalau itu bisa buat hati lu tenang, dan kalau lu bahagia tertawalah selama itu bisa buat hati lu tenang, cukup jadi diri lu sendiri dan ga perlu nahan-nahan perasaan lu, karena lu juga manusia bukanlah makhluk yang sempurna”. Kata Andy.

Laura pun menangis dengan keras setelah mendengar perkataan Andy dan melampiaskan semua kekesalan yang selama ini dipendam kedalam tangisan, Laura yang selama ini selalu menahan air matanya untuk tidak jatuh akhirnya pada hari itu dia menangis dengan puas dan membuat hatinya menjadi lega.

Setelah kejadian tersebut Laura dan Andy semakin dekat dan julukan anjing dan kucing yang melekat pada mereka pun sirna. Semakin hari mereka semakin dekat dan berbagi suka dan duka bersama, mereka terlihat akrab dan sekarang teman-teman satu sekolahnya menganggap bahwa mereka berdua berpacaran, karena pulang-berangkat sekolah selalu bersama dan saat disekolah pun selalu bersama. Sebenarnya Laura menyukai Andy namun dia hanya diam saja dan menunggu Andy untuk menyatakan cintanya duluan.

Beberapa hari kemudian, Kakak Laura pun datang kesekolah untuk bertemu Andy namun dia tidak tau dimana kelasnya Andy. Di tengah kebingungan dimana kelasnya Andy. Tomo yang merupakan temannya Andy bertanya kepada wanita cantik yang dia lihat dan berkata dengn penuh percaya diri “wahai wanita cantik, ada yang bisa saya bantu, karena dari tadi saya lihat kau kebingungan mencari sesuatu’.

“ternyata ada orang aneh di SMA yang popular yah…haha”. Kata Kakak Laura dalam hati sambil tersenyum.

“begini, saya mencari Andy, kelasnya Andy dimana yah?. Kata Kakak Laura.

“ouh kebetulan sekali saya teman sekelasnya, apa mau saya antarkan?”. Kata Tomo.

“Tidak usah, sampaikan saja pesan saya ini”. Kata Kakak Laura.

Di suatu lorong kelas terdengar suara keras yang memanggil Andy yang sedang berjalan.

“Dy tunggu…hah hah hah hah hah hah hah”. Tomo memanggil Andy dan kelelahan karena berlari menuju Andy.

“Gimana hubungan dengan sang Putri, apa lu udah nembak dan nyatain perasaan lu ke dia”. Tanya Tomo.
“hah? ma…ma..ma..maksud lu apa?”. Andy gugup.

“lu pake nanya lagi, lu harusnya nyatain cinta ke dia sebelum dia pindah ke Australia”. Kata Tomo

“hah? Australia?”. Hati Andy seperti tertusuk karena akan kehilangan sesuatu dalam dirinya.

“Iyah Australia, tadi gue ketemu kakaknya Laura dan dia bilang kalau dia bakal pindah ke Australia dengan Laura 3 hari lagi, dan dia sekarang lagi ngurus semuanya tentang kepindahannya ke Australia”. kata Tomo menjelaskan semuanya.

Mendengar perkataan Tomo, Andy pun langsung bergegas menuju rumah Laura. Dan sesampainya disana ternyata dirumahnya hanya ada satpam yang bertugas menjaga rumah. Dan satpam tersebut menjelaskan kalau Laura dan Kakaknya saat ini selama 3 hari dia berada di villa keluarganya dan akan kembali pada hari minggu ketika ingin pergi ke Australia. Satpam tidak bisa memberikan alamat villanya karena itu sangat rahasia walaupun Andy sering kerumahnya Laura.

2 hari berlalu, Andy pun semakin kebingungan mencari kabar tentang Laura dan mulai berfikir lebih baik dia membiarkannya pergi. Namun ditengah kegundahan hatinya dia melihat Kakak Laura yang akan memasuki mobil dan Andy pun memanggilnya sambil berlari menuju Nadia “Tunggu Mba Nadia, hah hah hah hah hah hah”

“ouh Andy, ada apa?”. Kata Nadia

“Apa benar kalian akan pindah ke Australia?”. Kata Andy.

“iyah, saya akan pergi ke Australia, besok pagi jam 9 terbang ke Australia, oia dy terima kasih atas semuanya yah, gue buru-buru nih daaahh”. Nadia pun langsung pergi meninggalkan Andy. Dan disaat yang bersamaan hati Andy sangat terpukul karena Laura tidak memberitahukan kepada Andy tentang kepindahannya. Andy pun pulang dengan lesu.

Keesokan harinya jam 6 pagi, Andy pun masih merenungi kepergian Laura yang tiba-tiba, namun ditengah lamunannya ternyata handphonenya berdering dan ternyata itu panggilan dari Tomo. Andy pun mengangkat telponnya.

“Dy.. lu dimana sekarang?”. tanya Tomo

“dirumah lah, kenapa emang?”. Jawab Andy

“lu gimana sih, lu ga ke bandara hahh?, lu mau biarin Laura pergi gitu ajah? Lu ga mau nahan dia supaya jangan pergi?. Kata Tomo

“gue juga ga tau harus gimana, Laura tanpa ada kabar, gue walaupun deket dengan dia, gue lupa minta kontak HPnya, gue juga ga mau perpisahan yang kayak gini, kalau bisa gue mau minta dia untuk tetap di Indonesia, tapi…”

“Lu tuh bodoh yah, yaudah lu tunggu di rumah gue jemput lu pake motor dan kita kebandara sekarang, lu harus berjuang tahan Laura supaya ga pindah dan tetep di Indonesia dan lu harus nyatain kalau lu suka ke dia, daaaahh gue ke sana sekarang”.Kata Tomo

Tomo pun menjemput Andy dan mengantarkan Andy ke bandara. Sesampainya disana Andy langsung lari mencari Laura. Dan Andy pun melihat Laura dan langsung berlari menujunya kemudian memeluk Laura dan berkata “Jangan pergi, kumohon jangan pergi”,

“Andy?”. kata Laura

“Tetaplah disini, gue ga mau kehilangan lu, gue mohon Laura”. Kata Andy sambil mempererat pelukannya.

“sakit dy”. Lirih Laura

“Gue..gue..gue sayang sama lu, gue cinta sama lu, gue ga mau kehilangan lu, gue mau buat lu bahagia dan gue juga mau lu buat gue bahagia, gue mohon jangan pindah ke Australia”. Kata Andy bersungguh-sungguh

“iyah dy, tapi gue kesini cuma buat nganterin kakak gue doang, gue ga pindah ke Australia”. Kata Laura.

“eehhhh tapi kata mba Nadia lu mau pindah”. Kata Andy kebingungan dan melepaskan pelukannya.

“hahaha cieee hebat juga kau Andy berpelukan di sangkar burung besi ini dan mencoba menghentikan kepergian seorang wanita, benar-benar romatis..hahahaha”. Kata Nadia sambil tersenyum

“lu ngerjain gue lagi yah mba, sampe bohong tentang kepindahan ke Australia”. Kata Andy

“ngga kok, gue ga bohong, Ayah emang minta kita pindah ke Australia, tapi Laura bilang ga mau dia pengen kuliah Indonesia ajah, padahal Ayah memaksa pindah ke Australia. Tapi Laura tetap memaksa tinggal, jadi yah kami tidak jadi pindah”. Kata Nadia

“Terus kenapa kalian ninggalin rumah selama 3 hari tanpa kabar, dan kenapa pas ketemu dijalan gue tanya dan lu jawab iyah”.

“Gue dan Laura selama 3 hari itu berlibur di villa keluarga karena emang sudah kebiasaan kita berdua, kalau gue pergi ke Australia maka selama 3 hari kita bakal ngabisin malem bersama tanpa alat komunikasi, dan satu lagi pas kita ketemu, lu kan nanya apa bener kalian pindah ke Australia dan jawaban gue iyah gue besok pergi ke Australia, jadi gue ga meng iyahkan kalau gue pindah hahaha”.

“Sialan permainan kata-katanya bener-bener jago nih orang”. kata Andy didalam hati.

“Dy, yang lu omongin semua tadi bener kan? kalau lu sayang dan cinta sama gue”. Tanya Laura.

“iyah gue sayang sama lu, gue cinta sama lu, gue ga mau kehilangan lu”

        Laura pun langsung memeluk Andy dan berkata “gue seneng banget dy, gue seneng lu hadir dihidup gue, sejak lu nyelamatin gue dari para berandalan itu gue jatuh cinta sama lu, gue nyoba untuk deket sama lu tapi susah, dan akhirnya gue ga nyangka kalau lu juga punya perasaan yang sama kayak gue, gue sayang sama lu dy”. Laura mengeluarkan air mata kebahagiaannya.

“Jadi gadis yang waktu itu gue selamatin itu lu?, oia thanks yah udah nolong dan bawa gue ke rumah sakit tepat waktu, gue selamat berkat pertolongan lu, dan thanks juga udah mau mencintai laki-laki kayak gue, gue”. Kata Andy sambil tersenyum.

“hoi, kalian berdua, mesra-mesraannya dilanjutin ajah nanti sekarang gue udah mau pergi nih, oia dy jaga Laura untuk gue yah, buat dia tersenyum, dan terima kasih banyak lu udah buat hari-hari Laura jadi ceria, terima kasih banyak, gue bakal pulang kalau liburan kuliah daahh kalian semua”. Kata Nadia
“daaaaahhh” kata Laura dan Andy.

Sangkar burung besi pun menjadi saksi kisah cinta kedua sejoli ini, dan mereka berdua pun hidup bahagia bersama. Tak ada lagi kesepian, tak ada lagi kesendirian, yang ada hanya kebersamaan hingga waktu yang menghentikannya.

0 Response to "Sangkar Burung Besi (Cerpen)"

Posting Komentar